Telisik Pesona Batu Akik nan Tetap Unik
- siap.viva.co.id - Noer Ardiansyah
"Penghobi batu dari dulu tetap ada. Cuma bedanya sekarang pengikut udah gak ada. Penghobi akik gak akan hilang, bakal terus ada," katanya.
Ia juga mengungkapkan, ketika viral dulu omzet kiosnya bisa mencapai ratusan juta. Para pemburu batu, ungkapnya, berbondong-bondong memadati kiosnya yang berada tepat di pinggir jalan besar. "Pas lagi booming itu untuk cari uang Rp 5 juta per hari kayaknya dapat," katanya.
Namun, kata dia, untuk sekarang capaian tersebut tidak bisa lagi Budi dapatkan. Padahal, kata Budi, ia telah buka kios sedari pukul 10.00 WIB hingga tengah malam.
"Kalau sekarang sehari kisaran Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Per hari yang datang ke kios paling minimal 5 orang. Kalau maksimal yang datang gak sempat dihitung, ya, 10 orang mah lebih. Omzet per bulan kisaran Rp 30 juta," katanya.
Meski demikian, penghasilan yang ia dapat kini tetap bisa mencukupi segala kebutuhannya. Bahkan kini, Budi telah memiliki 3 orang karyawan untuk kios batu mulia dan akik.
Untuk batu akik yang diminati, Budi mengatakan Batu Bacan yang berasal dari salah satu Pulau yang terletak di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Menurut Budi, Bacan saat ini diminati masyarakat Lampung, khususnya Bandar Lampung. Bahkan, harga untuk mendapatkan sebuah batu dengan ukuran kecil harus merogoh kantong lebih dalam.