Dinkes Depok Imbau Waspada Leptospirosis saat Musim Hujan

Ilustrasi bahaya leptospirosis
Sumber :
  • Kemenkes

SiapDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap leptospirosis, yang dikenal sebagai infeksi akibat air kencing tikus. Risiko penyebaran penyakit ini meningkat selama musim hujan karena air kencing tikus dapat mencemari air banjir, tanah, makanan, dan benda-benda di sekitar tempat tinggal.

Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup 1 Januari hingga 2 April 2025 untuk Hindari Bencana

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Depok, Umi Zakiati menjelaskan bahwa leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira. 

Penularannya terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan urin hewan yang terinfeksi.

BNPB Peringatkan Pulau Jawa Siaga Bencana hingga Awal 2025

"Masyarakat diminta waspada terhadap leptospirosis selama musim hujan, terutama di wilayah rawan banjir," kata Umi, dikutip dari berita.depok.go.id, Sabtu (21/12/24).

Penyakit ini biasanya menular dalam tujuh hingga sepuluh hari sebelum gejala muncul. Gejala leptospirosis meliputi demam, nyeri kepala dan otot, batuk dengan atau tanpa darah, hingga pendarahan.

Hujan Ringan Diprediksi Guyur Sebagian Wilayah Jakarta pada Selasa (10/12)

Kelompok yang berisiko tertular meliputi korban banjir, petani, peternak, pekerja rumah pemotongan hewan, dan pembersih selokan. 

Umi menekankan pentingnya pencegahan, seperti pengendalian tikus dengan memperbaiki sanitasi, menggunakan perangkap, vaksinasi pada hewan ternak, dan pemberian disinfeksi pada penampungan air.

Halaman Selanjutnya
img_title