Heboh Fasilitas Negara Jadi Sorotan di Acara Deklarasi IBH-Ririn, Bawaslu Depok Dicuekin?

Viral kendaraan Dishub Depok diacara deklarasi IBH-Ririn
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Kendaraan dinas diduga milik Dishub menjadi sorotan di tengah agenda soft launching deklarasi bakal calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH) dan wakilnya, Ririn yang berlangsung di Situ Rawakalong, Cimanggis, Depok pada Rabu, 7 Agustus 2024.

KPU Depok Kerahkan 550 Personel Gabungan untuk Amankan Debat Ketiga Pemilu 2024

Kendaraan motor dinas diduga milik Dishub Kota Depok itu jadi sorotan di tengah agenda politik tersebut lantaran dianggap menyalahi aturan. 

Padahal, jauh sebelumnya Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kota Depok telah mengingatkan hal tersebut. 

Kejari Mempawah Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dishub Provinsi Kalbar

Diduga, motor dinas milik Dishub itu digunakan sebagai patwal Imam Budi Hartono (IBH), sosok yang sampai ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok. 

Menanggapi hal tersebut, Komisioner Divisi Penanganan Perkara, Data, dan Informasi Bawaslu Kota Depok, Sulastio mengaku pihaknya belum secara detail mengetahui dugaan pelanggaran di ajang agenda politik Golkar dan PKS

Jalan Terjal Persikad Ditangan Petahana Depok, Terlilit Utang hingga 'Tersandera' di Cirebon

Namun menurut Sulastio, karena saat ini belum masuk tahapan kampanye maka pihaknya tidak bisa menerapkan pasal mengenai Undang Undang Pemilu pada pejabat yang menghadiri acara politik itu. 

"Ini kan memang sekarang belum ada calon, ya. Artinya kita tidak bisa mengenakan pasal mengenai itu (UU Pemilu), kalau bagi pejabat itu. Tapi sebenarnya kalau dipemilu itu ada larangan atau kewajiban cuti, tapi itu pada pelaksanaan kampannye," jelasnya. 

Meski demikian, Sulastio mengakui, bahwa sebelumnya Bawaslu sempat mendapat info terkait adanya agenda soft launching deklarasi IBH-Ririn.

"Lalu saya sarankan, karena bapak ini (IBH) masih menjabat, sebaiknya soft launching itu dilaksanakan tidak di hari kerja, atau kalaupun dilaksanakan di hari kerja, bapak sebaiknya cuti," ujar Sulastio. 

Sebab, menurut dia, agenda tersebut tidak ada hubungannya dengan pelaksanaan jabatan IBH sebagai Wakil Wali Kota Depok.

"Itu saran saya. Sehingga kalau dia cuti harusnya itu segala fasilitas yang ada, itu langsung tanggal. Artinya tidak bisa dipakai. Nah, ini kan kalau masih ada dugaan patwal kan harusnya ini berarti ada fasilitas," ujarnya. 

"Nah ini yang memang sebenarnya kan tidak pas ya. Bagaimana kemudian acara yang bukan acara kedinasan, apalagi ini sudah menyangkut acara politik, tapi masih ada instansi pemerintah atau fasilitas pemerintah yang dipakai," sambungnya.

Terkait hal itu, Sulastio menegaskan bakal memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangannya.

"Nanti saya coba telusuri dulu ya. Nanti saya coba panggil, ya ini saya anggap sebagai informasi awal ke kami," tuturnya.

Sulastio juga berjanji akan memanggil pihak panitia penyelenggara agenda tadi pagi itu.

"Bila perlu yang bersangkutan langsung (IBH) untuk mengklarifikasi kenapa itu dilaksanakan, ditambah adanya instansi pemerintah yang terlibat di sana. Dalam hal ini kan kendaraannya, penggunaan kendaraan yang diduga untuk pengawalan," ujarnya. 

Lebih lanjut Sulastio mengatakan, bahwa pihaknya telah memberi imbauan terkait aturan yang berlaku.

"Namun karena ini kan sifatnya kesadaran. Memang kami sebenarnya berharap, kalau untuk ASN kan jelas ya larangannya. Nah kalau untuk pejabat yang existing ini memang tidak bisa dikenakan larangan dalam ASN," ucapnya.

Bawaslu, kata Sulatio, sebenarnya berharap dalam acara itu tidak menggunakan fasilitas negara. 

"Apalagi kan ini nggak ada hubungannya dengan tugas fungsi beliau (IBH) sebagai wakil wali kota gitu loh. Kecuali kalau pergi ke Rawa Kalongnya ngeresmiin jembatan, ngeresmiin apalah yang memang menjadi urusannya." 

"Karena ini urusannya adalah urusan lain, apalagi menyangkut politik. Sebaiknya itu semua (fasilitas negara) ditanggalkan," timpalnya lagi.

Atas dasar itulah, kata Sulastio, pihaknya sempat menyarangkan agar yang bersangkutan cuti atau agenda politiknya dilakukan di luar hari kerja. 

"Kami sudah bersaran tapi ternyata tetap dilaksanakan di hari kerja. Tentu nanti kami akan tanya, kenapa. Apalagi kemudian kami dapat info ada kendaraan fasilitas pemerintah yang dipakai. Nanti kami akan coba tanya," janjinya. 

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Kepala Dishub Depok, Zamrowi belum memberikan keterangan meski siap.viva.co.id telah mencoba untuk melakukan klarifikasi atas temuan tersebut.