Hampir Setengah Juta Orang Mati karena Cuaca Panas Ekstrem

Ilustrasi cuaca panas ekstrem
Sumber :
  • pixabay.com

Guterres menegaskan poin utamanya yaitu fokus komunitas internasional sekarang ialah dampak panas ekstrem.

Hotel Bumi Wiyata Depok Nunggak Pajak hingga Rp 10 Miliar, Begini Dalih Manajemen

"Namun, jangan lupa bahwa masih banyak lagi gejala krisis iklim yang menghancurkan. Badai yang semakin dahsyat, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut, dan masih banyak lagi," katanya.

Untuk mengatasi gejala-gejala tersebut, dia menyerukan perlunya langkah untuk melawan penyakit. Penyakit yang ia maksud yakni kegilaan yang membakar satu-satunya rumah kita. 

Prediksi BMKG Hujan Landa Sebagian Besar Indonesia: Simak Daftar Wilayah Terdampak Hari Ini

Penyakit itu ialah kecanduan bahan bakar fosil. “Penyakit itu ialah tidak adanya tindakan untuk mengatasi perubahan iklim,” katanya.

Ia meminta G-20 mengalihkan subsidi bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan mendukung negara-negara dan masyarakat yang rentan. 

BMKG Peringatkan Hujan Lebat di 12 Wilayah Indonesia pada 27 Desember 2024

"Pesannya jelas: panas sedang terjadi. Panas ekstrem berdampak ekstrem pada manusia dan planet ini. Dunia harus bangkit menghadapi tantangan kenaikan suhu," tandasnya.