FIK UI Imbau Remaja Batasi “Sleep Call” dan Penggunaan Gawai di Malam Hari untuk Tidur Restoratif

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Sumber :
  • Istimewa

SiapFakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) mengajak para remaja untuk membatasi kebiasaan “sleep call” dan bermain gawai pada malam hari demi mendapatkan tidur yang restoratif.

"Sleep call" adalah tren baru di kalangan remaja dan orang dewasa yang menjalani hubungan jarak jauh, di mana mereka melakukan panggilan video atau suara sesaat sebelum tidur hingga tertidur.

Menurut Hening Pujasari, dosen FIK UI dan peneliti masalah tidur, “sleep call” dapat mengganggu kualitas tidur.

“Paparan cahaya dari layar smartphone, khususnya sinar UV, dapat mengganggu produksi melatonin yang diperlukan untuk tidur. Selain itu, suara dari panggilan telepon dapat mendistraksi tidur. Tidur yang restoratif membutuhkan tidur yang utuh dan tidak terputus,”

jelas Hening saat memberikan edukasi kepada siswa SMP dan SMK di Kampung Ilmu, Tegal Waru, Purwakarta.

Selain “sleep call”, kebiasaan bermain gawai hingga larut malam juga berdampak negatif pada kualitas tidur. “Remaja sering bermain games, menonton drama online, atau scrolling media sosial hingga larut malam.

Untuk mendapatkan tidur yang restoratif, disarankan berhenti bermain gawai 1-2 jam sebelum tidur,” lanjut Hening

Bentuk Kepedulian Masyarakat, FKG UI Edukasi Kesehatan di Kampung Ilmu Purwakarta


Edukasi kesehatan tentang tidur ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Departemen Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar FIK UI, berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi UI.

Kegiatan ini meliputi edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat, kebersihan kulit, hipertensi, diabetes melitus, osteoartritis, dan osteoporosis.

Selain itu, masyarakat juga diajak untuk latihan senam kaki diabetes dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kelompok masyarakat, mulai dari anak-anak usia sekolah dasar, remaja, dewasa, ibu-ibu, hingga lansia.



Jangan Sedih, Timnas Indonesia Masih Berpeluang Masuk Piala Dunia 2026, Nih Bocorannya