Janji Presiden Terpilih, Pangkas Biaya Makan Siang Gratis Jadi Rp7.500, Jika Gibran: Rp15.000 Pas

Fotonya Prabowo dan Gibran
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi Hasan Nasbi katanya membantah rumor terkait anggaran makan gratis dan bergizi yang dipangkas menjadi Rp7.500 per porsi. 

Intip Mobil Dinas Mayor Teddy, Kado Prabowo yang Dilengkapi Fitur Canggih, Ini Bocorannya

Kabar tersebut ditegaskan sebagai isu semata dan tidak datang dari keterangan resmi tim gugus tugas dari presiden terpilih, Prabowo.

"Itu hanya pernyataan atau mungkin saja ide dari ekonom tersebut. Itu, bukan peryataan resmi dari tim,” tutur Hasan pada Jumat 19 Juli 2024.

Pengamat Duga Pertemuan Jokowi dengan Presiden Prabowo Minta Perlindungan Politik dan Proyek IKN

Justru baru-baru ini, presiden terpilih Prabowo Subianto disebut memangkas anggaran makan siang gratis untuk anak.

Kini, anggaran makan siang gratis tersebut disebut-sebut hanya Rp7.500 per anak.

Komitmen Pemerintah Indonesia Bersih dari Korupsi, LSM GEPAK Lampung Dorong Aksi Nyata di Daerah

Tak pelak, hal inilah langsung menjadi perhatian publik. 

Sementara Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menilai, anggaran sebesar Rp 15.000 untuk makan bergizi gratis sudah ideal.

Hal itu Gibran sampaikan dalam menanggapi kabar anggaran makan bergizi gratis yang disebut turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 7.500 per porsi.

Putra sulung Presiden Jokowi mengatakan bahwa belum ada kepastian terkait anggaran makan bergizi gratis. Ia meminta publik menunggu kepastian anggaran itu.

"Tunggu kepastiannya dulu ya, ditunggu semua. Jangan memberitakan hal-hal yang belum pasti," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah pada Jumat 19 Juli 2024.

"(Dari awal anggarannya Rp 15.000) betul. Sudah ideal segitu. Dan sudah diujicobakan di beberapa tempat. Termasuk Solo hari Senin ada uji coba makan siang gratis," sambung Gibran.

Suami Selvi Ananda itu menyampaikan bahwa selama ini uji coba makan bergizi gratis anggaran Rp 15.000 per orang.

Sehingga, kata Gibran Rakabuming belum ada keputusan terkait pengurangan anggaran makan bergizi gratis menjadi Rp 7.500.

"Belum ada kepastian untuk pengurangan itu. Selama ini uji cobanya Rp 15.000. Tunggu aja kepastiannya ya," jelas Gibran.

Menurut Gibran, uji coba makan bergizi gratis yang selama ini sudah dilakukan di beberapa tempat berjalan dengan lancar.

"Saat ini berjalan lancar. Kan kita melibatkan banyak ahli gizi. Kan Rp 15.000 saya kira cukup ideal," jelas dia.

"Tapi nanti kalau ada masukan dari orangtua murid, murid, guru monggo nanti disilakan ke kami," ungkap Gibran.

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut akan kembali memangkas biaya makan siang gratis menjadi Rp 7.500 peranak.

Heriyanto mengungkapkan,dirinya diajak mendiskusikan program makan bergizi gratis untuk anak-anak oleh tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Salah satu pembahasannya merupakan keinginan Prabowo mengefisienkan pagu anggaran Rp 71 triliun, agar bisa digunakan secara maksimal dan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak.

“Yang saya mau sharing itu adalah angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo gitu, yang dikomunikasikan ke saya. Angka Rp 71 triliun dan defisit 2,5 persen, bukan ke 3 persen ataupun ke 3,5 persen gitu, enggak begitu. Mereka sudah agree on that,” ucap Heriyanto.

Dari situlah Heriyanto melihat ada keinginan dari pihak Prabowo untuk dapat menjalankan program makan bergizi gratis secara maksimal tanpa perlu menambahkan atau mengurangi pagu anggaran Rp 71 Triliun.

Keterangan resmi Heriyanto, opsi yang kemudian dimunculkan oleh tim sinkronisasi dalam diskusi ialah menurunkan alokasi biaya makanan per anak dari rencana Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.

“Yang menarik buat saya Bapak Ibu sekalian adalah, setelah dikomunikasikan angka itu 71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden terpilih ke tim ekonomi ini adalah untuk memikirkan, apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin, lebih hemat dari Rp 15.000,” ungkap Heriyanto.

“Mungkin ke Rp 9.000, ke Rp7.500 kira-kira begitu. Dan kita bisa pahami kalau sebagai politisi, tentunya beliau mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat,” sambungnya.

Heriyanto juga menyadari bahwa efisiensi itu memang dibutuhkan agar program makan bergizi gratis tetap berjalan secara bertahap, dengan anggaran yang tersedia.

Langkah mengedepankan anggaran itu juga dinilai sebagai upaya baik dari pemerintah mendatang, untuk menjaga keberlanjutan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Jadi yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah, pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu. Di dalam keterbatasan Rp 71 triliun, tidak kemudian mendorong Rp 71 triliun itu ke Rp 200 triliun ataupun ke Rp300 triliun,” pungkasnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa program makan siang gratis memang bakal dilaksanakan secara fleksibel.