Diskakmat! Sempat Tantang Masyarakat Gara Mau Laporkan Hakim Eman, Kini Razman Dibully Netizen
- Istimewa
Siap – Praktisi Hukum, Razman Nasution kembali bikin geger di keberlanjutan kasus pembunuhan Vina Cirebon karena memiliki niat untuk melaporkan Hakim Pengadilan Negeri Kota Bandung yakni, Eman Sulaeman yang telah berhasil membebaskan Pegi Setiawan.
Diketahui Razman Nasution saat ini benar mendapatkan bully-an usai sempat menantang netizen ketika ingin melaporkan Hakim Eman Sulaeman ke Komisi Yudisial (KY) dan Badan Pengawas Mahkamah Agung (MA).
KY dan MA terkait isi putusan di sidang praperadilan Pegi Setiawan dan diketahui Razman melaporkan putusan Hakim Eman Sulaeman dengan salah satu alasan sudah melebihi kewenangan.
"Kami akan laporkan karena melampaui kewenangan, dan melakukan putusan yang ultra petita, tidak sesuai dengan apa yang seharusnya," kata dia dikutip dari tayangan tersebut pada Rabu 10 Juli 2024.
Razman mengatakan bahwa Hakim Eman harusnya komperenshif dan berdasarkan pada logika tidak malah menimbulkan problem berkepanjangan dan tidak menyelesaikan masalah.
"Ada 9 putusan yang dibacakan oleh hakim Eman, pada poin kelima menyatakan tidak sah segala bentuk keputusan atau penetapan lebih lanjut dan termohon berkenaan dengan tersangka atas pemohon dan termohon," imbuh Razman.
"Ini hakim paham hukum atau dia dukun, kok putusan?. Putusan lebih lanjut artinya ada putusan yang kedepan sudah tahu faktanya seperti apa, kok dia bilang itu sepertinya mengikat untuk yang akan datang," sambung Razman.
Setelah itu, Razman melanjutkan dengan menjelaskan bahwa jika putusan Hakim Eman bertentangan dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 tahun 2016 bab 2.
Ia berasumsi jika Hakim Eman membaca terkait keputusan kebebasan Pegi Setiawan ini maka ia tak akan mengeluarkan poin 5 seperti yang sudah dibacakannya tadi.
Lantas, Toni RM yang turut menjadi bintang tamu di acara tersebut mengatakan pelaporan ini akan membuat masyarakat Indonesia jadi bergejolak.
Sebab, kasus yang menyeret sosok Pegi Setiawan mendapatkan sorotan dari banyak pihak.
"Apabila Hakim Eman Sulaeman ternyata siapapun itu kelompok manapun itu dilaporkan atas keputusannya yang sah secara konstitusi pasti masyarakat Indonesia, pasti bergejolak karena ia memutus berdasarkan hukum," jelasnya.
Razman tidak gentar dengan perkataan Toni RM. Ia malah balik menantang dengan membalikkan kata-kata dari Toni RM.
Awalnya Ia menyampaikan kepada masyarakat Indonesia jika hukum dijalankan bukan karena netizen dan hukum dijalankan bukan karena provokasi.
"Jadi kalau di sini ada pengacara yang mengatakan kalau dilaporkan Hakim Eman Sulaeman seluruh rakyat bergejolak, saya mau lihat gejolak seperti apa itu dan saya bersama dengan tim akan melaporkan ke Komisi Yudisial," ucap Razman.
Saat ini, Razman Nasution diserang balik oleh netizen. Bedanya, Razman Nasution mengaku diteror hingga dimaki-maki oleh netizen karena getol menyerang Pegi Setiawan.
"Saya diancam, saya diteror oleh netizen, saya dimaki-maki oleh netizen," ujar keluh Razman di acara Rakyat Bersuara di iNews yang tayang pada Rabu 17 Juli 2024.
Mendengar hal itu, pemandu acara, Aiman Wicaksono menanggapinya sangat enteng dan tertawa.
"Saya kira oleh siapa bang, ada lewat SMS, lewat Whatsapp gitu," balas Aiman.
Razman kemudian menunjukkan beberapa 'hasil karya' netizen yang ditujukan kepadanya.
"Masa iya netizen yang katanya harus kita dengar, kata Pak Susno Duadji, abang saya, netizen ribut, masa Razman dibilang meninggal dunia bang, ini netizen yang harus kita dengar."
"Apakah kita kalah dengan orang banyak sementara kita orang intelek," ujar Razman.
Kemudian, ia menunjukkan sebuah kertas bergambar wajahnya yang diubah menjadi wajah kodok.
"Terus saya tunjukkan, apa ini yang harus kita dengar, muka saya diganti dengan muka kodok, apakah ini dan ada lagi video kemaluan saya dijahit dan dipotong. Apa ini?" kata Razman.
Razman mengaku sudah hampir dua bulan kena bully netizen. Akhirnya, setelah berembuk dengan keluarga, Razman akan melaporkan netizen ke polisi.
"Maka besok jam 10 pagi saya akan melaporkan empat akun ke salah satu Polres atau Polda Metro Jaya agar orang-orang yang begini diproses secara hukum,”
“Plus satu orang, oknum pengacara yang saya lihat menyerang saya secara pribadi tetapi tidak mampu berargumen secara hukum, itu aja," tambahnya.