Bongkar Hasil Tes DNA Pegi Setiawan Cianjur, Widia: Ibu yang Kelahiran 1960 Itu Siapa?

Potret Pegi Setiawan Cianjur dan Pak Cecep
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Kontroversi soal hasil Tes DNA Pegi Setiawan Cianjur yang dingkapkan oleh Dedi Mulyadi menjadi perbincangan panas ditengah publik terutama di media sosial.

Tokoh NU Bocorkan Temuan Kapolri soal Kasus Vina Cirebon: Hasilnya Mengejutkan!

Terlebih dalam kontroversi hasil Tes DNA Pegi Setiawan Cianjur anak Pak Cecep dikomentari langsung Widia yang selama ini gencar bersuara terkait Pegi Setiawan Cianjur.

Dalam potongan Video akun TikTok dagelan politik yang tersebar luas di media sosial, Widia mengungkapkan bahwa sepandai pandainya kalian menyimpan bangkai suatu saat pasti akan terungkap.

Kasus Pembubaran Acara Seminar di Kemang Memanas, Anies: Rakyat Terus Memantau, Akankah..

Karena menurut Widia, salah satu dari catatan hasil Tes DNA itu tercantum seorang ibu kelahiran tahun 1960.

"Yang kelahiran 1960 yang mana, ada tiga ibu ibu yang dekat dengan Pak Cecep itu, yang mana," kata Widia seperti dilansir tayangan Video akun Tiktok dagelan politik dan tersebar luas di media sosial.

Legislator Dukung Kapolri Bentuk Direktorat PPA-PPO dan Siber: Ini Langkah Konkret

Lebih lanjut Widia mengatakan, menuding bahwa hasil Tes DNA itu legitimatif untuk kepentingan politik agar menggaet suara di Jawa Barat diatas kasus yang saat ini tengah wara wiri di tengah publik.

"Sudah saya sentil sebelumnya jangan dulu dilakukan Tes DNA, kalau yang 7 orang sudah bebas kemudian ada jalan keluar, baru silahkan lakukan Tes DNA," ucap

Widia mengungkapkan, hasil Tes DNA itu tidak sesuai karena ibu yang di Tes DNA itu kelahiran tahun 1960, dirinya saja mengaku yang kelahiran 1970 saja sudah terlihat tua.

"Yang kelahiran 1960 itu yang mana Pak Cecep, boleh saja bermain disan karena dia dari muda sudah ikut Sunjaya," katanya.

"Semoga hal ini terus di viralkan, " sambung Widia.

Agar, lanjut Widia, telinga presiden dan Kapolri terbuka, karena kasus ini tak akan terselesaikan sampai kepala bertanduk.

"Bapak Kapolri saya mohon, Rakyat Indonesia ini membutuhkan keadilan, jadi Saya mohon ambil alih kasus ini," pungkasnya.

Namun demikian apa yang telah disampaikan Widia ini belum dapat dibuktikan kebenarannya alias belum terkonfirmasi.