3 Kesimpulan Dedi Mulyadi di Balik Skenario Kasus Vina Cirebon: Tidak Usah Dicari
- Istimewa
"Saya enggak tau kok para penyidik, jaksa dan hakim tidak bisa membedakan mana samurai dan mana mandau, satu produk dari Kalimantan, satu lagi dari Jepang," ucap Dedi.
Lebih lanjut Dedi menuturkan, ketiga orang yang dinyatakan sebagai DPO merupakan hasil pengakuan dari Sudirman, nah Sudirman sendiri dari sisi intelektual diragukan kemampuannya.
"Karena dia (Sudirman) sekolah SD nya saja baru lulus pada umur 17 tahun, tidak naik kelasnya 4 kali atas dasar tersebut, saya yakin pernyataannya berubah ubah dan itu bersifat imajinatif atau fiksi dari cara berfikirnya, mungkin rasa takut atau aspek lain," kata Dedi.
"Sehingga ketiga orang itu disebut sebagai DPO tanpa memiliki dasar pijakan yang kuat, asal sebut saja," sambungnya.
Sehingga lanjut Dedi, Sudirman menyebut nama Pegi, kenapa menyebut Pegi? Karena mungkin dalam pikirannya ingat bahwa Pegi adalah temen SD nya, suka bertemu sehingga disebut saja.
"Kemudian, Dani dan Andi juga disebut, nah kedua orang ini kita tidak tau siapa dia," katanya.
Lebih lanjut Dedi mengatakan, kenapa dirinya sebut tidak usah dicari karena memang tidak pernah ada peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh 11 orang ini, baik yang sudah bebas ataupun yang masih berada di dalam penjara termasuk ketiga DPO itu.