Berani Lawan Habib Bahar, Pangeran Kuda Putih Cirebon Ternyata Bukan Orang Biasa, Ini Silsilahnya

Pangeran Kuda Putih, sosok yang sempat tegur Habib Bahar
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pernyataan Habib Bahar yang dinilai kontroversi ternyata sempat pula loh direspon oleh sosok yang mengaku sebagai keturunan Wali Songo. Ia adalah Pangeran Heru Rusyamsi Arianatareja alias Pangeran Kuda Putih

Sayid Qori Penantang Duel Habib Bahar Nyaris Diamuk Warga Malang: Saya Minta Maaf

Lantas apa yang membuatnya marah dan siapakah Heru Rusyamsi Arianatareja ini? 

Dikutip dari tayangan YouTube PKP Channel yang diunggah 11 bulan lalu itu, perseteruan antara Habib Bahar dengan Pangeran Kuda Putih yang memiliki gelar Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja ini terjadi karena masalah silsilah. 

Ekspresi Habib Bahar saat Tau Ditantang Andy Rompas Duel di Manado, Nantang Tuh Bukan Begitu

Kala itu, Habib Bahar pernah menyebut, bahwa garis keturunan Wali Songo terputus lantaran tidak memiliki anak laki-laki.

Pangeran Kuda Putih yang tak terima dengan omongan itu akhirnya angkat bicara. Menurut dia, yang namanya anak tidak tetap saja keturunan, mau dia laki-laki atau pun perempuan.

Respon Tantangan Panglima Manguni Andy Rompas, Habib Bahar: Aduuuhhh, Kalau Mau Nantang......

Ia mencontohkan silsilah keturunan Nabi Muhammad yang memiliki keturunan dari anaknya yang bernama Siti Fatimah. Begitupula cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husen. 

"Jadi mau dia anak laki-laki, mau anak perempuan saya pribadi menganggap tidak ada yang terputus," ujarnya. 

"Masa kita punya anak perempuan kita bilang itu bukan anak kita, terputus dia dari kita. kalau anak laki-laki aja yang kita akui, wah ini sama aja zaman jahiliyah kalau kayak begitu," sambungnya. 

Pangeran Heru Rusyamsi atau yang dikenal dengan sebutan Pangeran Kuda Putih menegaskan, bahwa bagi keluarga besar Wali Songo tidak ada yang membedakan antara anak laki-laki dan perempuan. 

"Lalu ya, Kesultanan Cirebon Keraton Kasepuhan ini sultannya masih ada. Ada Kasepuhan ada Kanoman, ini sultan-sultannya masih ada. Belum lagi Sultan Banten turunnanya ada dari Sultan Maulana Hasanuddin," jelasnya.

"Jadi, kalau anda tidak mengetahui mengenai sejarah Nusantara cukuplah diam, janganlah mengebu-gebu, seakan-akan anda yakin dengan statement anda," timpalnya lagi.

Lebih lanjut ia juga sempat menegaskan, bahwa Kesultanan Cirebon maupun Banten jauh lebih dulu ada dibandingkan badan nasab yang dipercayai Habib Bahar. 

"Kami punya kitab-kitab tua, tentang susunan nasab dari mulai Kanjeng Sunan sampai ke kita, dan itu terjaga dengan baik," tuturnya. 

Pangeran Kuda Putih itu kemudian menjelaskan, kalau di keraton namanya Babon Keraton atau panduan silsilah. 

Ia memastikan, ada akte lahir dari keraton yang menyatakan bahwa seseorang tersebut tersambung kepada Kanjeng Sunan. 

"Baik dari jalur laki-laki maupun perempuan, itu ada kitab lahir keratonnya disebut Babon Keraton," tuturnya.

Menurut dia, zuriahnya (keturunan) Sunan Gunung Jati bukan hanya di dalam keraton, tapi banyak juga yang ada di luar keraton wilayah Cirebon. 

"Banyak ulama-ulama besar di Cirebon sana yang notabennya masih turunan Gunung Jati, seperti keluarga besar Pondok Pesantren Benda, Pondok Pesantren Buntet, Ciwaringin dan lain-lain, banyak," katanya.

Pangeran Kuda Putih pun memastikan, bahwa silsilah keturunan Sunan Gunung Jati ini terjaga dengan baik kenasabanya. 

"Ketika badan nasab yang anda (Bahar) percaya ini mengatakan demikian maka itu tidak benar. Wali Songonya turunannya tidak ada ini merupakan fitnah yang sangat luar biasa," kata dia.

Terkait hal itu, Pangeran Kuda Putih berharap, Habib Bahar Smith bisa menyadari diri dan mengakui kehilafannya atas apa yang diucapkan. 

"Kenapa anda melontarkan dengan bahasa seperti ini? Kalau bicara galak, kami bisa galak. Kalau bisa tegas kami bisa tegas. Kalau berbicara jihad kami pun berjihad," katanya.

Siapa Pangeran Kuda Putih?

Data yang dihimpun menyebutkan, Pangeran Heru Rusyamsi Arianatareja, atau dikenal Pangeran Kuda Putih dikukuhkan sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon pada Minggu, 6 Februari 2022.

Ia memiliki gelar Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja. Pengukuhan ini dihadiri langsung oleh seluruh dzuriah Kanjeng Sunan Gunung Djati

Adapun sumpah penobatan, atau Jumengan Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, dilaksanakan berdasarkan hasil musyawarah perwakilan dari Dzuriah Sultan Sepuh I, Sultan Sepuh II, Sultan Sepuh III dan Sultan Sepuh IV. 

Juru Bicara Dzuriah Sunan Gunung Djati, Raden Hamzah menegaskan, dasar deklarasi tersebut merupakan hasil musyawarah dan mufakat setelah diteliti, dari nasab, silsilah, dan keturunannya.

Gelar itu didapat Pangeran Kuda Putih dari dzuriah Kanjeng Sunan Gunung Djati, yang juga nasabnya, silsilahnya, dan keturunannya dari almarhum Pangeran Cakrabuana selaku pendiri Kesultanan Cirebon dan Sunan Gunung Djati sebagai Sultan atau Pemimpin di Kerajaan Cirebon.