Kasus Perpeloncoan Maut, IKPPNI Desak Pemerintah Investigasi STIP
- Istimewa
Dirinya berpendapat, bahwa karakter seorang pelaut sejatinya akan mulai terbentuk ketika masuk praktik kerja dan diperkenalkan diatas kapal, di bawah pengawasan para periwra-perwira kapal niaga yang telah bersertifikat.
Dwiyono menegaskan, karakter pelaut terbentuk bukan dengan cara kekerasan benturan fisik di kampus atau di asrama. Kalau pun ada hukuman-hukuman indisipliner, harus dilakukan secara adab akademik.
"Membentuk karakter taruna calon perwira pelayaran tidak perlu menggunakan kekerasan kontak fisik," kata alumni STIP Angkatan 24 ini.
Lebih jauh Dwiyono mengatakan, pemerintahlah yang seharusnya mengobati rasa sakit hati para orang tua korban, maupun pelaku kekerasan yang terulang di lingkungan STIP.
Caranya, dengan segera melakukan evaluasi komprehensif.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal atas hasil evaluasi, maka harapan agar para pelaku evaluasi (evaluator) dan auditor sistem pendidikan yang ditunjuk pun haruslah orang-orang yang kompeten di bidang ilmu pelayaran dengan indepenncy, Integritas yang teruji.
"IKPPNI mencatat, sebelum tahun 2000 tidak ada tindak kekerasan senior kepada junior yang mengakibatkan kematian di lembaga pendidikan ini. Sementara, setelah tahun 2000 telah terjadi empat kali," ujarnya.