Mengenal Tokoh Pendidikan Muhammadiyah asal Sumenep
- Istimewa
Tonton Video: Penipu Kena Mental, Modus Penipuan Telepon Dikerjain Balik
Kariernya di dunia pemerintahan semakin cemerlang. Pada 29 Februari 1959, Muhammad Saleh Werdisastro diangkat menjadi Residen Kedu berkedudukan di Magelang. Untuk ketiga kalinya, ia kembali mendirikan sebuah perguruan tinggi yang bernama Universitas Magelang.
Pada tahun 1964, ia memutuskan untuk mengakhiri masa baktinya sebagai pamong praja. Sayangnya, bersamaan dengan itu, ia sempat jatuh sakit dan dirawat di Rumah Sakit Tentara Magelang.
Menurut tim dokter yang diketuai Brigjen TNI Parsono, Muhammad Saleh Werdisastro menderita sakit kanker lever dan usianya diperkirakan tak lebih dari setahun.
Hingga pada akhirnya, pada tahun 1966, di usianya yang ke-58 tokoh besar Muhammadiyah itu wafat. Keranda Muhammad Saleh ditutup dengan kain berlambang Muhammadiyah.
Meski telah tiada, perjuangan serta pengabdiannya justru tak akan pernah padam. Pemikiran serta perjuangannya yang berbekas, menyentuh semua masyarakat Yogyakarta, tak hanya warga Muhammadiyah.
Semangatnya dalam membebaskan serta membangun pendidikan bagi rakyat akan terus dikenang.