Update Dugaan Money Politic Caleg Golkar, Begini Jawaban Bawaslu Depok

Komisioner Bawaslu Depok, Andriasyah soal money politic caleg Golkar
Sumber :
  • siap.viva.co.id

Siap – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berjanji bakal melakukan penelusuran secara menyeluruh, terkait viralnya dugaan money politic yang disebut-sebut melibatkan caleg Golkar di Kota Depok, Jawa Barat. 

Emosi Ustaz Adi Hidayat Gegara Banyak Anggota DPR Terpapar Judi Online: Jadi, Jangan Sampai...

Kasus yang dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Sukmajaya dan Cinere itu telah menyita perhatian publik lantaran video dan foto-fotonya viral di media sosial. 

Adapun modusnya diduga bagi-bagi uang dalam amplop dengan pecahan Rp 100 ribu, disertai stiker atau kartu bernama Ranny Fahd Arafiq, caleg DPR dari Golkar.

Terseret Kasus Asusila Berikut 5 Kontroversial Hasyim Asy'ari Ketika Menjabat Menjadi Ketua KPU

Menanggapi hal tersebut, Komisioner Bawaslu Depok, Andriansyah memastikan, pihaknya bakal menindaklanjuti isu viral ini. 

"Kami juga baru dapat info, tadi juga sudah ada yang menyampaikan laporannya. Nanti kita akan tindaklanjuti ya, karena kan juga kita harus berkoordinasi dengan pimpinan yang lainnya berkaitan dengan hal itu (money politic)," kata Komisioner Bawaslu Kota Depok, Andriansyah pada Selasa, 13 Februari 2024. 

Kontroversi BSSN, Mulai dari Serangan Hacker hingga Proyek Kolam Renang Miliaran Rupiah

Selain dugaan kasus money politic caleg Golkar, Bawaslu bersama pihak kepolisian dan jaksa juga tengah menangani adanya praktik bagi-bagi uang yang melibatkan caleg DPR dari Gerindra. 

Lokasinya di Sawangan, Depok dan terjadi pada saat kampanye beberapa waktu lalu. 

"Sekarang juga kami bersama Sentra Gakkumdu (Sentra Penegakan Hukum Terpadu) juga sedang menangani dan melakukan rapat berkaitan dengan temuan yang sebelumnya di Sawangan," tuturnya 

"Itu nanti juga kan kita bahas seperti itu. Kalau misalnya informasi saja hanya dugaan pemberian uang, belum tahu nama dan siapa yang memberi kan belum jelas," sambungnya.

Karena itulah, menurut Andriansyah, dalam kasus yang diduga melibatkan caleg Golkar ini pun pihaknya perlu melakukan  secara menyeluruh. 

"Jadi pas ada yang menemukan hal-hal tersebut silahkan menyampaikan dan melaporkan ke Bawaslu, agar isu itu atau hal-hal tersebut tidak liar dan dapat ditangani dengan baik, seperti itu," katanya. 

"Ketika misalnya nanti dilakukan penelusuran kita juga kan harus harus jelas. Poinnya walaupun secara informasi masyarakat, apapun bentuknya itu kita pasti akan lakukan penelusuran," sambung Andriasyah.

Sementara itu, Ketua Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) Kota Depok, Tajudin Tabri membantah keras soal tudingan yang menyebut caleg DPR, Ranny Fahd Arafiq diduga melakukan money politic (politik uang) saat masa tenang Pemilu 2024. 

Bahkan, menurut Tajudin, yang juga menjabat sebagai Ketua Pemenangan Ranny-Farabi, tudugan tersebut adalah fitnah belaka.

"BSNPGD tidak pernah membagi-bagi uang untuk pengaruhi masyarakat dalam bentuk apapun," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima awak media dikutip pada Selasa, 13 Februari 2024.

Tajudin menganggap, isu liar ini sengaja digulirkan oleh mereka yang tak suka dengan pihaknya.

"Di dalam dunia politik ada pihak yang suka atau tidak suka. Dan yang tidak suka bisa saja menyebarkan berita palsu atau fitnah menjatuhkan kami," katanya.

Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Depok itu memastikan, apapun hal yang di luar aturan perundangan yang berlaku bukan dari BSNPGD.

"BSNPGD juga mendapat laporan bahwa caleg A, B, C berlaku kurang pas namun sudah dikonfirmasi semua caleg A,B, C sesuai aturan perundangan berlaku," ujarnya.

"Kami juga menerima laporan caleg partai lain difitnah juga demikian, namun kami tidak mau mengomentari itu," sambung Tajudin Tabri yang juga caleg Golkar ini.