Jadi Guru Besar UP, Bos Intel Kejagung Bongkar Praktik Hoax Bayaran di Pilpres, Nih Modusnya
- Istimewa
"Jadi jangan dikira bahwa itu tidak ada jejak digitalnya," sambung dia.
Lulusan Universitas Pancasila itu juga tak memungkiri, adanya perputaran uang dalam kejahatan tersebut.
"Kemungkinan (ada), tapi pembuktiannya agak susah. Ya kalau nyium-nyiumnya aja mungkin ada. Karena kan itu teknologi, mesti pakai aplikasi yang memang ada dananya tuh. Cari datanya yang baguskan itu pasti ada biaya, ya minimal ada yang biayain," tuturnya.
Menurut Prof Reda, kejahatan itu belum tentu diarahkan oleh paslon atau tim sukses, namun bisa juga dari penggemar yang fanatik.
"Ya pasti ada biayanya, tetapi masalah itu disengaja atau tidak pembuktian itu agak sulit. Karena kan minimal harus ada dua alat bukti yang cukup. Tapi kalau dia cash itu agak susah, kecuali ketangkap basah, lagi bagi duit ada CCTV, nah sip lah dia kena."