Saling Serang dan Menyindir Kembali Terlihat di Debat Cawapres, Anom: Terlalu Banyak Drama

Potret suana Debat Cawapres
Sumber :
  • Istimewa

Selain itu, lanjut Anom, jika debat cawapres hanya dijadikan ajang meningkatkan elektabilitas semata harusnya masing-masing cawapres dapat membuka mata para pemilih dengan menjelaskan apa yang akan mereka kerjakan terkait semua isu pemerintahan yang ada ketika terpilih nanti.

Gelar Pekan Kuliah Umum, Fakultas Hukum Universitas Pancasila Hadirkan Prof Mahfud MD

Kebanyakan yang bahas dalam debat tersebut, kata Anom, bukan inti dari semua persoalan yang ada dalam materi, ketiga cawapres itu hanya membahas opini yang berkembang.

" Yang dibahas hanya opini berdasarkan literasi yang mereka ketahui dan solusinya tidak terlihat, selebihnya hanya tontonan saling serang dan saling sindir saja," katanya.

Jawaban Jujur Mahfud MD Ketika Terima Jadi Cawapres Ganjar hingga Isu Mahar Fantastis PDIP

Terkait soal etika Gibran yang saat ini viral di media sosial menurut Anom, itu sebenarnya bukan menjadi hal yang harus dibesar-besarkan.

Karena jika bicara soal etika, semua harusnya bisa menunjukan bagaimana cara beretika dengan baik ketika berperan sebagai calon pemimpin.

Anom Wibisono Sebut Hasto Gagal Jalankan Fungsi Sekjen, PDIP Harus Segera Lakukan Evaluasi Internal

"Gibran disebut tak beretika ketika dianggap tidak sopan terhadap kedua seniornya, tapi jangan lupa, apakah saling sindir terkait masa lalu seseorang itu bisa dinamakan beretika seperti yang dilakukan oleh cak imin dan Mahfud MD?, " katanya.

Sejatinya, lanjut Anom, apa yang dilakukan Gibran juga tidak bisa dibenarkan karena tidak sesuai dengan adat ketimuran kita yang menjunjung tinggi tentang tata krama.

Halaman Selanjutnya
img_title