Rantai Abadi Konflik: Memahami Geopolitik Dunia dalam Lensa Filosofi dan Spiritualitas
- Istimewa
Bahkan dalam tindakan yang paling luhur sekalipun, kehendak untuk berkuasa senantiasa merayap.
Pemikiran ini juga berpadu dengan pandangan para pemikir Stoa dan filsafat Asia yang menyoroti kehendak manusia untuk memisahkan diri dari lingkungan sekitar, memunculkan perbedaan ilusif yang menjadi akar kebencian dan penderitaan.
Dalam melibatkan agama kematian, konflik global membawa dampak yang mendalam.
Agama yang membunuh kehidupan berwarna dan menghancurkan budaya leluhur, merusak ketenangan bersama, dan menindas perempuan, menjadi sumber penderitaan dan konflik.
Bagi Indonesia, refleksi atas pengalaman masa lalu dan pembelajaran dari bangsa-bangsa lain adalah kunci untuk mengganti haluan, melepaskan agama kematian, dan membangun tingkat kesadaran baru sebagai sebuah bangsa.
Filsafat geopolitik memberikan sudut pandang mendalam terhadap politik global, namun, pendekatan spiritualitas geopolitik, melalui teori transformasi kesadaran dan tipologi agama, menawarkan tidak hanya pemahaman, tetapi juga jalan keluar dari siklus konflik global.
Tanpa refleksi filosofis dan penerapan spiritualitas dalam ranah geopolitik global, perdamaian dunia dan kemakmuran tetap menjadi impian yang sulit dicapai.