Tragedi Geger Pecinan dan Upaya Kolonial Membantai Etnis Tionghoa
- Dok/Wiki Commons
Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier dan Gustaaf Baron van Imhoff sempat menemui Kapitan Sepanjang untuk berunding, tetapi ditolak. Malahan, pada 7 Oktober 1740, etnis Tionghoa berani menyerang pos-pos VOC di berbagai titik hingga menewaskan 16 serdadu Belanda.
Keesokan paginya, VOC langsung memberlakukan jam malam, melarang penggunaan lampu, serta melucuti senjata yang dimiliki etnis Tionghoa.
Apabila menolak atau melawan, maka VOC akan langsung menembak mati orang-orang Tionghoa yang membangkang.
Serangkaian peristiwa itulah yang pada akhirnya memicu kekacauan hingga pembantaian etnis Tionghoa, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Geger Pecinan 1740.
Hingga kini Geger Pecinan dianggap sebagai salah satu bukti perlawanan etnis Tionghoa terhadap penjajahan Belanda dan juga sebagai keterlibatan perjuangan Tionghoa Indonesia dalam melawan kolonialisme.