Jejak Tuan Tanah Depok, Cornelis Chastelein dan Wasiat Ekologisnya

Tugu Cornelis Chastelein di RS Harapan Depok.
Sumber :
  • siap.viva.co.id - Noer Ardiansyah

Wasiat Chastelein pun mengungkapkan kekhawatiran kerusakan hutan akibat penebangan hutan demi kepentingan penggilingan gula. Kekhawatiran itu disampaikan kepada putranya, Anthony.

Menhub Resmikan Biskita Trans Depok, Masyarakat Bisa Nikmati Tarif Gratis Selama 6 Bulan

Jan Karel Kwisthout, penulis asal Belanda dalam bukunya Jejak Jejak Masa Lalu Depok, Warisan Cornelis Chastelein (1657-1714) kepada Para Budaknya yang Dibebaskan juga menceritakan tata kelola hutan larangan itu di masa lalu.

"Kepada penduduk Depok, ia juga memberi peraturan terperinci tentang pembatasan penggunaan hutan yang berlimpah di tanah-tanah liar di Depok dan sekitarnya. Mereka dilarang untuk menebang pohon di hutan rimba yang terletak antara Crocot (Sungai Krukut) dan Tjliliwung (Ciliwung)," tulis Jan dalam bukunya.

Diabaikan Pemimpin Depok Saat Ini, Tokoh Lintas Agama Dukung Kemenangan Supian Suri

Chastelein, tuturnya, tahu benar tabiat warga pribumi yang memperluas lahan dengan cara merusak hutan.

Chastelein sudah mengemukakan bahwa penduduk pribumi sangat cenderung menebang dan membakar hitan apabila kekurangan tanah pertanian yang subur untuk menanam padi.

Tokoh Masyarakat hingga Sesepuh Kota Depok Sebut Supian Suri-Intan Fauzi Paket Lengkap

Lebih lanjut penulis Belanda yang neneknya lahir dan besar di Depok itu mengungkapkan ladang padi yang kering tidak boleh dibuat di dalam hutan karena hasil berasnya kurang maksimal.

Sehingga hutan perlu dilestarikan sebagai cadangan alami bagi eks budak Chastelein dan keturunannya.

Halaman Selanjutnya
img_title