Perang Dingin di Puncak Kekuasaan Rocky Gerung Beberkan Indikasi Tersembunyi Kasus Firli Bahuri

Potret Rocky Gerung
Sumber :
  • Istimewa

Siap –pengamat politik Rocky Gerung, menilai penolakan praperadilan Firli Bahuri sebagai indikasi perang politik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Kereta Cepat Whoosh Mogok, Salah Jokowi?

"Kasus Firli Bahuri ini adalah power game antara istana dan Megawati," kata Rocky Gerung dalam diskusi di kanal YouTubenya, Kamis 21 Desember 2023

Rocky menjelaskan, Firli Bahuri menjadi sasaran karena tidak mampu memenuhi permintaan Jokowi untuk menangkap Harun Masiku dan mempersoalkan kasus bansos.

Sentil Nama Jokowi, Pernyataan Hasto Viral Disambut Said Didu, PDIP Ikut Andil?

"Firli Bahuri ini menjadi tawanan istana karena tidak berhasil menerima penugasan istana misalnya untuk menangkap Harun masiku untuk mempersoalkan Kepada Madam Bansos walaupun pada waktu kasus-kasus itu terjadi di PDIP masih tidur seranjang yang dengan Jokowi," kata Rocky.

Rocky juga menyoroti penangkapan dua politisi PDIP, yakni anggota Komisi IV DPR Vita ervina  dan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba.

Anies Blusukan Dukung Pramono, Relawan Abdi Rakyat Dukung Ridwan Kamil- Suswono

Ia menilai penangkapan tersebut merupakan bagian dari perang politik Jokowi-Megawati.

"Sebetulnya ada daftar yang memang sudah disiapkan tapi tinggal menunggu momentum," kata Rocky.

Rocky menilai, KPK tidak akan mampu memberantas korupsi jika masih menjadi bagian dari permainan politik.

Ia pun mendesak agar KPK dibubarkan dan dibentuk kembali dengan energi baru.

"Semua lembaga itu mesti diesain ulang," kata Rocky.