Kupas Tuntas Julukan Gemoy dan Wakil Anak Muda yang Nyaris Tak Lagi Menarik Perhatian

Potret ketua Umum GPMN Daddy Palgunadi
Sumber :
  • Siap.viva.co.id/istimewa

Siap –Penampilan calon presiden Prabowo Subianto yang saat ini dijuluki Gemoy yang artinya menggemaskan dan merupakan julukan sayang dari para pendukung serta Gibran Rakabuming Raka yang  disebut sebut sebagai sosok perwakilan anak muda kini mulai berangsur pudar.

Dapat Nomor Urut 2, Gerindra Yakin Supian-Chandra 'Dapat Pertanda Alam' Menang Pilkada Depok

Pasalnya, julukan yang seolah di desain seperti itu kini tak lagi menarik perhatian publik lantaran tidak sesuai dengan kenyataan ditambah isu terbaru saat potongan video Prabowo yang menyebut Ndasmu Etik tersebar dan viral.

Kemudian, sosok Gibran Rakabuming Raka yang disebut- sebut mewakili kaum muda yang energik serta berprestasi tidak tampak di publik, pasalnya, saat ini, stigma Gibran yang irit bicara dan jarang tampil di berbagai forum diskusi yang melibatkan generasi muda makin mencuat.

Pesan Menohok Mantan Eks Wanmen Era SBY untuk Jokowi: Jangan Atur Prabowo

Karenanya, Ketua GPMN Daddy Palgunadi mengatakan bahwa hal tersebut kini berada diujung tanduk lantaran mereka berdua kerap menampilkan sisi yang berbeda dari kemasan yang diciptakan.

"Jika membahas sosok Prabowo mungkin publik sudah mengerti siapa beliau, meski saat ini dibungkus dengan kemasan gemoy dan humoris tapi kan sekarang terlihat seperti apa aslinya," katanya.

Pilkada Depok, Supian-Chandra Dapat Nomor Urut 2 Selaras dengan Kemenangan Prabowo Subianto

Selain itu, kata Daddy, sosok Gibran yang awal nya disebut-sebut sebagai wakil anak muda, tidak bisa membuktikan hal tersebut.

Bahkan, Daddy mengatakan, dirinya sepakat dengan pernyataan Rocky Gerung yang menyebut bahwa saat ini Anies Baswedan  lebih menguasai isu yang ada di kalangan generasi milenial atau Gen Z yang harusnya menjadi wilayah Gibran.

"Faktanya memang begitu, sampai ada di media sosial julukan cawapres yang paling sering absen dalam berbagai dialog yang notabene nya diadakan oleh mahasiswa," tuturnya.

Jadi, lanjut Daddy, semua rancangan kemasan yang disematkan kepada calon presiden Prabowo-Gibran seolah tak sesuai dengan ekspektasi dari para konsultan politik mereka, lantaran menuai hasil yang berbeda, terlebih saat ini sudah memasuki fase Debat Capres.

"Dengan kata lain, framing tersebut diduga sudah nyaris berada diujung tanduk, apalagi yang baru baru ini heboh dengan pernyataan endasmu etik," katanya.

Karenanya, kata Daddy, hal tersebut harusnya dapat memberikan edukasi kepada seluruh relawan calon Presiden Ganjar Pranowo - Mahfud MD untuk bekerja lebih keras di lapangan dalam mensosialisasikan program dan gagasan.

Selain itu, Daddy juga menghimbau kepada seluruh relawan untuk tidak melakukan membuat pernyataan yang berpotensi menimbulkan blunder seperti menyinggung pemerintahan Presiden Jokowi dan yang lainnya.

Karena menurut Daddy, penyerangan secara masif terhadap Jokowi dapat menjadi bumerang lantaran hingga saat ini elektabilitasnya masih di atas rata rata alias masih tinggi.

"Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi masih tinggi dan itu faktanya, jadi fokus saja kepada sosialisasi gagasan serta program dari Ganjar - Mahfud dan itu saya rasa lebih efektif daripada menyerang pemerintah," tandasnya.