Tantangan Kedaulatan Pangan: Muhammad Sirod Ajak Lanjutkan Karya Bendungan di Era Jokowi
- Istimewa
Siap –Muhammad Sirod, salah satu Ketua Asosiasi Air Indonesia dan Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, mengungkap prestasi sukses dengan membangun 39 bendungan pada masa kepemimpinan Pak Basuki, eselon 1 pejabat di Direktorat SDA PUPR.
Jokowi, dalam dua periode kepemimpinannya, berhasil membangun total 49 bendungan di era priode ke- 1 dan 65 bendungan di era periode ke--2 menandai kontribusi signifikan terhadap sumber air baku, terutama untuk pengairan dan irrigasi teknis di area sawah
"Keberhasilan program Food Estate era Pak Harto, khususnya melalui bendungan Jati Luhur di Karawang, menjadi fondasi utama untuk memastikan ketahanan pangan,"kata Muhammad Sirod
Muhammad Sirod menekankan pentingnya Melanjutkan program bendungan menjadi saluran2 irigasi teknis yg dapat mengairi sawah- Sawah disinergikan dengan program lumbung padi nasional.
Oleh tiga kementerian, dengan Kemenhan sebagai motor penggerak dan koordinator.
Food Energy Water System (Fuse) menjadi pusat integrasi, menggabungkan aspek air, pangan, dan energi.
Kementerian PUPR, dan Pertanian, memainkan peran krusial mulai dari pengelolaan bendungan hingga penyediaan bibit dan teknologi.
Sebagai Dewan Pakar TKN Prabowo-gibran anggota Woking Group WG Suasama Dapangan.
Muhammad Sirod menegaskan perlunya melanjutkan karya terbaik Presiden Jokowi dalam Food Estate, sambil menyempurnakannya untuk mengatasi berbagai tantangan.
Muhammad Sirod menyampaikan bahwa dengan populasi 270 juta, Indonesia perlu memastikan kedaulatan pangan melalui pilihan suara semada pangan atau food sovereignty.
Pengalaman selama pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa konsep ketahanan pangan tidak cukup, karena negara-negara lain enggan membuka ekspor pangan.
Oleh karena itu, penting membuka lahan di luar Jawa dan Bali yang semakin terbatas, untuk memastikan ketahanan pangan dan mengatasi konversi lahan pertanian.