Menguak Jurus Jitu Kementan Dongkrak Ekspor Pertanian Indonesia
- Istimewa
"Yang terpenting pastikan penyuluh pertanian mendampingi petani dalam implementasi teknologi pertanian," tegasnya.
Sementara itu, narasumber Ngobras Yuliarmi dari Direktorat Serelia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menjelaskan rancangan peningkatan produksi padi dan jagung yaitu untuk padi seluas 500rb ha (banpem saprodi) di 10 provinsi.
Lahan jagung seluas 1 juta hektar melalui bantuan pemerintah berupa saprodi di 23 provinsi dan oplah rawa seluas 150 ribu hektar di 4 provinsi.
“Target produksi beras tahun 2024 sebesar 32 juta ton sedangkan target produksi jagung tahun 2024 sebesar16,56 juta ton," kata Yuliarmi.
Narasumber selanjutnya, Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yudhistira Nugraha menjelaskan, bahwa Upaya Khusus (UPSUS) yang dilakukan.
Yaitu, luas tambah tanaman produksi, perhitungan peningkatan produksi belum diukur secara keuntungan ekonomi dan dampak dari Emisi Gas Rumah Kaca, degradasi lahan, polusi pestisida, sisa pupuk tercuci, dampak sosial dan paradigma baru UPSUS.
"Peluang peningkatan produksi padi dan jagung diantaranya melalui terbukanya peluang peningkatan indeks panen tanpa merusak ekosistem dan potensi peningkatan indeks tanam," jelasnya.