Terungkap Penjahat Kelamin! Caleg Mesum Rampas Kehormatan Gadis Remaja di Hotel

Ilustrasi kekerasan seksual
Sumber :
  • rri

Siap –Sebuah skandal mengguncang Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, ketika seorang gadis remaja dengan keterbelakangan mental menjadi korban rudapaksa yang diduga dilakukan oleh seorang calon anggota legislatif (caleg) kontroversial.

Memalukan! Pelecehan di KRL Kembali Terjadi, Ini Dia Sosok Pelakunya

Identitas terduga pelaku, NH, 29 tahun, warga Desa Walasiho, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, terkuak setelah korban melaporkan kejadian mengerikan tersebut.

Pihak berwenang segera mengambil tindakan dengan mengamankan sang caleg di Polres Luwu Timur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kisah Rumah Koran yang Membuka Cakrawala Anak Petani di Kanreapia Sulsel

Aparat kepolisian setempat juga telah menerima laporan polisi untuk menjebloskan oknum caleg yang diduga terlibat dalam tindakan bejat tersebut.

 

Lika liku Kisah Ridwan Nojeng Sang Pahlawan Lembah Hijau Rumbia

Kepolisian Polres Luwu Timur bersama Polsek Nuha melakukan penyelidikan dengan cepat, menangkap NH dalam waktu singkat setelah menerima laporan.

"Iya masih ditahan untuk dimintai keterangan, selanjutnya akan dilakukan olah TKP, kemudian gelar perkara," ungkap Bripka Taupik, Kasi Humas Polres Luwu Timur.

Menurut keterangan korban, setelah dirudapaksa dalam kamar hotel, pelaku memberinya uang sebesar Rp200 ribu.

NH diketahui sedang berkunjung ke Sorowako bersama beberapa rekannya dan mengenal korban melalui perantara karyawan hotel tempatnya menginap.

Sekretaris Pospera Luwu Timur, Awaluddin Wahab, mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Polres Luwu Timur dalam menangani kasus ini.

Dia mengecam segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, terutama ketika korban merupakan anak dengan keterbelakangan mental.

"Biar fakta-faktanya terungkap di pengadilan. Kita mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap perempuan," ujar Awaluddin.

Pospera Luwu Timur berjanji akan terus mengikuti perkembangan kasus ini di Kepolisian dan berharap agar keadilan dapat ditegakkan di pengadilan.

Skandal ini menjadi sorotan masyarakat, memperlihatkan urgensi penegakan hukum dalam melindungi korban kekerasan seksual, terutama yang berada dalam kondisi rentan seperti anak berkebutuhan khusus.