Kementan Geber Kemudahan Usaha Bagi Investor Pertanian, Ini Targetnya

Program kerja Kementan
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Kementerian Pertanian (Kementan), terus melakukan berbagai upaya guna meningkatkan sejumlah kemudahan usaha bagi investor pertanian. 

Kisah Mentan Amran Sendirian Nyusup ke Mafia Pangan: Aku Ini Kan Tim Sukses, Mau Juga Dong

Hal tersebut dinilai selaras dengan program kerja Menteri Pertanian, Andi Amran, guna mendongkrak kesejateraan kaum petani di Indonesia. 

"Tentunya kami berharap tingkat EoDB (Ease of Doing Business) di Indonesia dapat meningkat dengan kontribusi pertanian,” kata Plt. Sekretaris Jenderal Kementan, Prihasto Setyanto dalam keterangannya secara daring pada Kamis, 16 November 2023.

Keras! Mentan Andi Amran Coret Biaya Cipika Cipiki Demi Petani hingga Copot 11 Pejabat

Ia menjelaskan, bahwa EoDB merupakan survei yang dibuat oleh Bank Dunia (World Bank) untuk mengurutkan peringkat negara-negara berdasarkan tingkat kemudahan berusahanya. 

Berdasarkan survei terakhir, Indonesia berada pada peringkat 72. 

Pengakuan Mentan Andi Amran Bongkar Modus Korupsi 11 Pejabat: 5 Menit Ngaku

Sebagai bukti keseriusan menciptakan iklim kemudahan usaha, Kementan turut meluncurkan Aplikasi Perizinan Pertanian pada 1st AIFE 2023. 

Aplikasi ini akan menjadi pintu masuk pelayanan perizinan di Kementan yang akan memudahkan para pelaku usaha dalam memproses perizinannya serta sudah terintegrasi dengan OSS, INSW, dan aplikasi-aplikasi di Kementerian Pertanian. 

Selain peluncuran Aplikasi Perizinan Pertanian, Prihasto memastikan kegiatan 1st AIFE tidak akan hanya menjadi sebatas forum diskusi. 

AIFE akan menjadi wadah bagi Kementan dan semua stakeholder untuk menyatukan ide, pengalaman, dan upaya guna menciptakan langkah-langkah konkrit dalam akselerasi pelayanan perizinan dan investasi pertanian. 

Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan kemudahan berusaha. 

"Pemangku kepentingan yang terlibat harus bersatu padu, saling mendukung, dan bekerja bersama-sama demi menciptakan lingkungan investasi yang kondusif di sektor pertanian,” jelasnya. 

Lebih lanjut Prohasto mengatakan, investasi sektor pertanian terus meningkat. 

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kinerja investasi sektor selama tahun 2014-2022 melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbub rata-rata sebesar 17,3 persen per tahun. 

Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh 7,1 persen per tahun. Kinerja investasi ini menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peluang yang besar dalam meningkatkan investasi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Dengan adanya potensi dan peluang investasi pertanian yang merata hampir di setiap provinsi, serta komoditas-komoditas yang belum termanfaatkan dengan baik, membuka peluang yang luas untuk pertanian semakin dapat dilirik oleh investor,” tutur Prihasto.

Ia pun mendukung inisiasi penyusunan perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) dan stakeholder untuk meningkatkan akselerasi dan sinergi layanan perlindungan, pendaftaran, pelepasan varietas serta pelayanan perizinan. 

“Kami menyambut baik respon positif dari para stakeholder dengan perjanjian kerja sama ini untuk peningkatan layanan Kementan,” ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Pusat PVTPP Leli Nuryati menyebut, bahwa Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Naskah Kesepakatan (NK) telah dilakukan.

Kesepakatan itu diatur antara Pusat PVTPP dengan sepuluh mitra Pusat PVTPP yang terdiri dari unsur petani, universitas, dan industri. 

“Mereka adalah mitra-mitra kami dalam pelaksanaan perlindungan dan pelepasan varietas, serta perizinan pertanian,” kata Leli. 

Kesepuluh mitra itu adalah IPB University, Universitas Bina Nusantara Unggul, Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI). 

Kemudian, Kelompok Tani Andalan (KTNA), Masyarkat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI), SEAMEO BIOTROP, CropLife, CropCare, Asosiasi Produsen Pestisida Indonesia (APROPI). 

“PKS dan NK ini menjadi salah satu strategi meningkatkan pelayanan publik Kementan,” jelas Leli. 

“Kita bisa melihat, varietas-varietas yang diciptakan untuk tahan kekeringan ini memang bisa bertahan dengan kondisi iklim sekarang. Kita patut bangga dengan produk-produk yang dihasilkan anak-anak bangsa kita,” sambungnya.

Ketua Umum Kontan Tani Nelayan Andalan (KTNA) Yadi Sofan Noor menyambut positif penyelenggaraan 1st AIFE 2023. 

Sebagai bagian dari petani, Yadi hadir untuk melihat langsung inovasi-inovasi di bidang perbenihan. 

“Saya datang ke sini untuk melihat produk-produk benih yang bisa digunakan oleh petani kita. Dan dari petani kita juga tidak sekedar melihat merk. kalau ada produk bagus, pasti digunakan,” ungkap Yadi.