Kejari Depok Bidik Dugaan Pelanggaran di Program Cegah Stunting: Tunggu Waktunya!

Heboh makanan tak layak di program stunting Dinkes Depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Kisruh soal dugaan makanan tak layak, yang dibagikan dalam program pencegahan stunting di Kota Depok mulai berbuntut panjang.

Ormas Acak-acak Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi

Kekinian, hal itu akhirnya menuai sorotan tajam dari pihak Intelejen Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok.

Tim intelejen, saat ini tengah mendalami sejumlah laporan atau kabar yang viral tersebut.

Eks Kajari Depok yang Hukum Mati Oknum Polisi Naik Pangkat, Ini Jabatannya Barunya

"Jadi yang perlu kami sampaikan dalam hal ini adalah, segala informasi yang menarik perhatian publik pasti akan kami telaah dan kami pelajari untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai arahan pimpinan," kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Depok, Muhammad Arief Ubaidillah pada Kamis, 16 November 2023.

Untuk saat ini, Arief mengaku belum bisa berkomentar banyak, karena ia dan tim masih perlu mengamati persoalan tersebut.

Sandi Pegawai Damkar Depok yang Dipecat Rezim Idris-Iman Akhirnya Diangkat Sebagai ASN

"Seluruh informasi setelah ditelaah dan akan kami teruskan. Jadi tunggu waktunya," tegas Arief.

Sebagaimana diketahui, publik belakangan ini sedang dibuat heboh dengan pemberian makanan pendamping tambahan untuk mencegah stunting.

Itu lantaran, menu yang disajikan dianggap tidak layak untuk mencukupi gizi anak. Kasus ini semakin jadi sorotan karena nilai anggaran yang dikucurkan sebesar lebih dari Rp 4,4 miliar.

Program tersebut berlangsung selama 28 hari, dan dilakukan serentak di seluruh puskesmas yang ada di Kota Depok, dengan nilai masing-masing Rp 18 ribu per paket.

Kekisruhan itu terjadi lantaran menu yang diberikan dianggap tak layak. Misalnya, hanya nasi dan kuah sup atau dua tahu.