Ketika Depok Lepas dari Jeratan Kota Intoleran
- Istimewa
"Kalau satu keluarga tidak ada yang merasa dipisahkan, tidak ada merasa dimarjinalkan atau semua ruang yang sama, rasa-rasanya bahasa kalimat intoleran udah enggak enggak ada lagi disitu," sambung dia.
Namun demikian, Supian menyadari, bahwa kepemimpinannya saat ini baru 'seumur jagung', sehingga ada banyak hal yang perlu dievaluasi.
"Kita baru melangkah lah, belum banyak kita melakukan, sehingga ini kita terus harus mengevaluasi terus, apa yang menjadi program. Sebab bisa jadi program yang kita rencanakan ternyata bagian dari yang masuk kategori intoleran, makanya kita harus terus berkomunikasi."
Menurutnya, pemerintah tidak bisa melihat dari sisi kacamata sepihak.
"Kita harus bisa melihat masukan dari banyak pihak, termasuk di dalamnya tadi saya sebut Forkopimda, stakeholder, termasuk masyarakat," terangnya.
Dengan demikian, ia menegaskan, bahwa pihaknya akan terus membuka ruang komunikasi termasuk saran demi kemajuan Kota Depok.
"Kita ingin sekali lagi orang Depok, semuanya warga Depok merasakan bahwa mereka adalah bagian dari keluarga besar di Kota Depok, punya tanggung jawab yang sama, kecintaan yang sama terhadap kotanya," ucap Supian.