Melongok Persiapan Barak Militer untuk Ratusan Pelajar di Markas Kostrad Cilodong Depok
- siap.viva.co.id
Siap – Markas Divisi 1 Kostrad, Cilodong resmi dipilih sebagai tempat pendidikan semi militer untuk ratusan pelajar di Kota Depok, Jawa Barat.
Hal itu dipastikan oleh Wali Kota Depok, Supian Suri usai meninjau secara langsung lokasi pendidikan semi militer di Markas Divisi 1 Kostrad, Cilodong pada Rabu, 28 Mei 2025.
Supian mengungkapkan, bahwa pihaknya telah membangun komunikasi bersama petinggi Kostrad dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok.
"Jadi mungkin kalau teman-teman dengar dengan kegiatan yang dilaksanakan program Pak Gubernur (Jabar), ini menjadi bagian program yang boleh dibilang seperti itu," katanya.
Adapun tujuannya, pertama, pemerintah dan TNI ingin meningkatkan kedisiplinan anak-anak, khususnya di Kota Depok.
Kemudian yang kedua, tentang kedisiplinan, mulai dari yang selama ini sulit bangun pagi, belajar bangun pagi. Lalu ibadah secara rutin dan istirahat tepat waktu.
"Artinya ini menjadi pola hidup sehat yang kita terapkan di sini dalam arti kedisiplinan anak-anak kita," terangnya.
Supian berharap, dengan upaya mereka bisa lebih-lebih menghormati orang tua.
"Kita juga ingin melalui kegiatan ini akan tambah semangat mereka mencintai negeri ini, mencintai dirinya, sehingga pada akhirnya akan menambah motivasi dia untuk belajar, melakukan yang terbaik untuk bisa memberikan kemanfaatan nantinya buat masyarakat," jelasnya
Terkait hal itu, maka diputuskanlah tempat yang akan digunakan untuk program tersebut di Divisi 1 Kostrad.
"Alhamdulillah dari pihak Kostrad sudah bersedia bekerja sama untuk membantu terhadap program ini, dan kita sudah membuka kesempatan untuk orangtua yang anaknya berkenan untuk mengikuti pendidikan atau mengikuti pembinaan karakter ini, enggak lama hanya 10 hari," jelasnya.
Lebih lanjut Supian mengatakan, awalnya program bertajuk bela negara ini hanya diperuntukan untuk 50 anak.
Namun ternyata yang daftar sekarang sudah mencapai 378 orang.
"Artinya, kita akan melakukan seleksi lagi siapa-siapa yang lebih prioritas untuk mengikuti kegiatan ini," tuturnya.
"Tadi kita menambah kuota jadi 100 orang. 100 orang ini yaitu 25 orang wanita, 75 orang yang pria, jadi Insyaallah seperti itu rencananya," sambung dia.
Supian menegaskan, mereka yang masuk dalam skala prioritas bukan berarti anak bermasalah.
"Gabunganlah, prinsipnya adalah yang orang tuanya mengizinkan untuk anaknya ikut di didik sini. Artinya tidak harus juga ada kondisi-kondisi tadi (bermasalah), tapi anaknya berkenan, orangtuanya berkenan, anaknya bersedia untuk di ikutin kegiatan ini, kita persilakan."
Sementara itu, Aster Divisi 1 Kostrad, Kolonel Inf Wira Muharromah mengatakan, pada saat pelaksanaannya nanti pihaknya akan menerapkan tiga program khusus.
"Pertama, mengenai kedisiplinan. Kemudian yang kedua tentang wawasan kebangsaan. Lalu yang terakhir adalah dari dinas pendidikan yaitu untuk pembelajaran," jelasnya.
Wira menyebut, tiga hal ini yang akan dikombinasikan agar mereka setelah melaksanakan penguatan karakter, pengembangan karakter, pembinaan karakter, bisa terbiasa dengan kehidupan sehari-hari.
Para pelajar yang mengikuti kegiatan ini rata-rata usia 13-15 tahun. Rencananya program tersebut akan berlangsung selama 10 hari dan disesuaikan dengan ujian sekolah.
"Jadi kita fokuskan jam belajar ya jam belajar, jam istirahat ya jam istirahat, ibadah ya ibadah. Jadi tidak ada waktu untuk kegiatan yang lain-lain seperti main game, kegiatan yang tidak berguna."