Soroti Persoalan Sampah Hingga Predikat Kota Layak Anak, GP Ansor: Pemkot Depok Harus Lebih Responsif
- Istimewa
Dalam kesempatan yang sama, GP Ansor juga mengkritisi predikat "Kota Layak Anak" yang disandang Depok. Pasalnya, masih banyak sekolah negeri yang kekurangan ruang kelas, dengan fasilitas yang jauh dari kata layak.
“Label Kota Layak Anak seharusnya tercermin dari kondisi riil di lapangan. Kenyataannya, banyak sekolah seperti kandang ayam, sempit dan tak manusiawi,” tegas Kahfi, mengutip laporan media sebelumnya.
Masalah lain yang tak luput dari perhatian adalah kurangnya perhatian terhadap pemuda. Menurut GP Ansor, peran organisasi kepemudaan dalam pembangunan daerah masih belum diberdayakan secara optimal.
“Padahal ormas kepemudaan seperti kami siap menjadi mitra strategis dalam edukasi publik, penguatan toleransi, hingga aksi sosial keagamaan,” ungkap Sekretaris GP Ansor, Juned, S.Pd.I.
GP Ansor mengusulkan adanya hibah kegiatan kepemudaan yang lebih inklusif serta pelibatan pemuda dalam forum-forum perencanaan pembangunan.
“Kami bukan hanya siap terlibat, tetapi juga ingin menunjukkan bahwa pemuda mampu menjadi bagian dari solusi,” tambahnya.
Audiensi ini menjadi ruang aspirasi yang menggambarkan kepedulian GP Ansor terhadap nasib generasi muda, lingkungan hidup, dan keberlangsungan pembangunan kota yang berkeadilan.