GP Ansor Depok Kritisi Anggaran Disdik, Diduga ada Pemborosan dan Ketidakjelasan dalam Pengadaan
- Istimewa
Siap –Gerakan Pemuda (GP) Ansor Depok kembali menyuarakan kritiknya terhadap Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok terkait alokasi anggaran yang dianggap tidak wajar dan mengandung unsur pemborosan.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), GP Ansor Depok menilai terdapat sejumlah paket pengadaan yang nilainya sangat tinggi, namun tidak sejalan dengan kebutuhan mendasar di lapangan.
Menurut Ketua GP Ansor Depok HM. Kahfi, anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan barang dan jasa haruslah sebanding dengan kondisi nyata di sekolah.
"Kami menemukan adanya paket pengadaan barang, seperti alat tulis (buku, penggaris, dan sejenisnya) dengan nilai mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Kami mempertanyakan kewajaran dana yang dikeluarkan, mengingat barang-barang tersebut tergolong sederhana dan seharusnya tidak memerlukan anggaran sebesar itu," ujarnya.
GP Ansor Depok juga mengkritik adanya paket kegiatan yang memiliki deskripsi umum dan tidak spesifik. Menurut mereka, kurangnya rincian mengenai jumlah unit, spesifikasi barang, serta harga satuan membuka peluang untuk terjadinya markup harga dan pemborosan anggaran.
"Ketidakjelasan detail dalam paket pengadaan ini sangat berpotensi menimbulkan duplikasi dan inefisiensi. Seharusnya, Disdik memberikan penjelasan yang terperinci agar setiap rupiah yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan," tambahnya.
Tak hanya itu, Wakil Bendahara GP Ansor Depok Rabani Razak, mencatat bahwa sebagian besar pos pengadaan yang besar nilainya tidak berkaitan langsung dengan kebutuhan mendesak di sekolah.