Klarifikasi Celine Evangelista dan Jaksa Agung: 4 Fakta yang Membuat Terkejut dan Geger

Siap –Baru-baru ini, isu kontroversial muncul mengenai kedekatan artis terkenal, Celine Evangelista, dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Kabar ini pertama kali mencuat melalui pengakuan terdakwa kasus korupsi di Sulawesi Tengah, Amalia, yang mengklaim memiliki hubungan dekat dengan Celine.

Amalia mengaku telah memanfaatkan hubungan tersebut untuk menghindari jeratan hukum korupsi tambang.

 Bahkan, ia mengklaim telah memberikan uang dalam jumlah besar kepada Celine agar dibantunya lepas dari masalah hukum.

Namun, apakah benar Celine Evangelista memiliki hubungan spesial dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin? Pihak Kejaksaan Agung telah memberikan klarifikasi terkait isu ini. Berikut adalah beberapa fakta penting yang perlu dijelaskan:

1. Aliran Uang Korupsi

Terdakwa Amalia telah memanfaatkan kedekatannya dengan Celine Evangelista untuk tujuan pribadi, dengan mengeruk keuntungan pribadi sebesar Rp 6 miliar.

Meskipun Amalia mengklaim memberikan uang kepada Celine, artis tersebut dengan tegas membantahnya

Tim penyidik tidak dapat mengonfirmasi klaim ini karena ketiadaan saksi.

2. Terdakwa Tidak Kenal Jaksa Agung

Terdakwa Amalia tidak memiliki hubungan atau pernah bertemu dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Amalia hanya memanfaatkan hubungannya dengan Celine Evangelista.

3. Waspada Catut Nama

Kejaksaan Agung menanggapi praktik pemerasan yang menggunakan nama Jaksa Agung dalam kasus tambang di Sulawesi Tenggara.

Jaksa Agung memerintahkan tindakan tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam praktik semacam itu, termasuk dari pihak internal.

4. Hubungan Celine dan Jaksa Agung

 Jaksa Agung mengonfirmasi bahwa Celine Evangelista memiliki hubungan kekeluargaan dengan keluarga istri Jaksa Agung.

Celine sering diundang untuk mengisi acara keluarga dan acara kerja di rumah dinas Jaksa Agung.

Celine juga pernah menjadi MC di acara PERSAJA Charity Concert yang dihadiri oleh Jaksa Agung.

   Klarifikasi ini diberikan untuk mengatasi penyebaran informasi yang tidak sesuai dengan fakta, yang dapat merugikan Kejaksaan secara institusional dan pribadi. 

Kejaksaan sedang gencar melakukan pemberantasan korupsi, dan isu ini dapat mengganggu upaya mereka. Harapannya, klarifikasi ini dapat mencegah penyebaran informasi yang salah dan tidak bertanggung jawab.