Depresi Karena Persoalan Keluarga, Pria di Kubu Raya Nekat Gantung Diri

Ilustrasi gantung diri di Depok
Sumber :
  • Istimewa

LPPNRI Minta APH Periksa Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Desa Batu Ampar

VIVA – Seorang pria berinisial M (38) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di Komplek Istana Griya, Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Rabu 9 April 2025.

 

Polres Kubu Raya Ciduk 7 Pengedar Narkoba, 2 Diantaranya Eks Residivis

Kapolsek Sungai Raya, AKP Haryanto membenarkan adanya kejadian seorang pria berinisial M (38) di temukan dalam kondisi meninggal dunia yang diduga bunuh diri dengan cara gantung diri.

 

Rekonstruksi Pembunuhan di Kubu Raya, Pelaku Peragakan 41 Adegan

‘’Korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya sekitar pukul 16.00 WIB di rumahnya. Aksi nekat bunur diri tersebut diduga dipicu permasalahan keluarga,’’jelas AKP Haryanto dikutip pada Kamis 10 April 2025.

 

Kapolsek mengatakan, aksi bunuh diri diketahui setelah istri korban yang sedang berada di Kabupaten Sambas menghubungi tetangga melalui WhatsApp, meminta tolong untuk mengecek kondisi suaminya di rumah karena tidak bisa dihubungi.

 

‘’Saat saksi datang dan memanggil korban berkali-kali, tidak ada jawaban dari korban. Ia kemudian mencoba mengintip ke dalam rumah melalui celah pintu dan melihat sepeda motor korban masih terparkir di dalam,’’katanya.

 

" Melihat hal tersebut, saksi lalu melapor kepada Ketua RT setempat. Bersama Ketua RT, saksi masuk ke dalam rumah melalui jendela depan yang tidak terkunci. Mereka mendapati korban di ruang dapur dalam posisi tergantung dengan seutas kabel," ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Kapolsek mengungkapkan, setelah menerima informasi ada penamuan mayat, Tim Inafis Polres Kubu Raya dan anggota Polsek Sungai Raya langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.

 

‘’Dari hasil pemeriksaan sementara dan keterangan keluarga, korban diduga mengalami depresi akibat persoalan keluarga. Diduga korban depresi karena masalah keluarga. Hal ini dikuatkan oleh keterangan pihak keluarga dan saksi,"tandasnya.

 

Ditambahkan lagi oleh Kapolsek, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah. Jenazah pun telah diserahkan ke keluarga untuk segera dimakamkan.

 

‘’Saya menghimbau kepada masyarakat agar lebih peka terhadap kondisi mental orang di sekitarnya dan tidak segan mencari bantuan jika menghadapi tekanan hidup yang berat agar peristiwa tersebut tidak terulang di kemudian hari,’’pungkasnya.