Chandra Geber Proyek Bermasalah Warisan Eks Petahana Depok, Kini Giliran Water Tank
- siap.viva.co.id
Siap – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri-Chandra Rahmansyah terus menyoroti sejumlah proyek bermasalah peninggalan rezim terdahulu.
Kekinian, Supian-Chandra menyasar water tank milik PDAM Tirta Asasta Depok.
Proyek yang digarap sejak tahun 2021 era kepemimpinan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono itu menelan biaya sebesar lebih dari Rp 32 miliar.
Tak ingin masalah itu terus berlarut, Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah akhirnya turun langsung ke lokasi water tank tersebut.
"Ya, hari ini setelah saya juga berkoordinasi dengan Bapak Walikota, sesuai arahan beliau untuk saya banyak berada di lapangan. Jadi salah satunya ini adalah permasalahan ya memang saat ini ada di kota Depok yaitu penolakan warga terkait adanya water tank," katanya pada Selasa, 11 Maret 2025.
Menurut Chandra, secara operasional PDAM Tirta Asasta sudah cukup bagus. Namun ada beberapa hal yang memang harus ditingkatkan karena cakupan air untuk warga Depok saat ini 21 persen.
"Nah ini harus kita pelajari untuk menjadi 100 persen, kalau di Surabaya sudah 100 persen kenapa Depok nggak bisa," ujarnya.
Kemudian, terkait adanya penolakan warga atas proyek water tank ini, Chandra mengaku pihaknya sudah berdiskusi di lapangan.
Hasilnya, warga dipersilahkan merekomendasikan konsultan independen untuk sama-sama melihat dari aspek keamanan water tank ini.
"Nah jadi nanti ada hasil lemtek UI juga sudah ada juga konsultasi PDAM. Kalau memang ini kita coba cari juga jalan tengah konsultan independen, nanti kita sama-sama kaji."
Chandra juga siap mengakomodir permintaan warga yang mendesak agar pembangunan water tank dihentikan sementara.
"Nah tadi kami sudah minta warga untuk bersurat secara resmi kepada pemerintah kota, baru nanti kita akan kaji," jelasnya.
Lebih lanjut Chandra mengaku sempat menemukan sejumlah fakta terkait proyek ini.
Salah satunya yang cukup krusial adalah soal laporan yang menyebut pondasi water tank ini miring.
"Nanti konsultan kita akan minta untuk melakukan audit seperti ini."
Chandra juga tak menampik kemungkinan adanya relokasi.
"Ketika kemungkinan relokasi ada, kemungkinan tetap di sini juga ada. Intinya nanti melalui kajian yang komprehensif dan dibahas bersama-sama antara masyarakat, pemerintah kota dan juga pihak PDAM sendiri," tuturnya.
"Karena sebenarnya apapun itu, yang dilakukan PDAM ini juga untuk kepentingan masyarakat, kepentingan warga sehingga pastinya warga kami libatkan," sambung dia.