Melongok Aksi Nyata Jebolan IPB Demi Kemanusiaan di Zona Merah Sukabumi
- Istimewa
Siap – Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) kembali melanjutkan operasi kemanusiaan. Kali ini, para relawan jebolan Institut Pertanian Bogor itu beraksi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu 9 Februari 2025.
Adapun sasaran operasi kemanusiaan ini bertajuk Solidaritas Alumni IPB untuk Bencana Banjir dan Longsor Sukabumi (Saba Bumi).
Agenda tahap 4 itu menyasar warga Kampung Cukangpaku-Darmawangi 2, Desa Sirna Sari, Kecamatan Pabuaran, Sukabumi.
Warga kampung ini adalah para penyintas bencana banjir, longsor, angin kencang, dan tanah bergerak, pada Desember 2024 lalu.
Di lokasi, ARM HA-IPB menyerahkan secara resmi enam unit hunian sementara (Huntara) di Kampung Cukang Paku, dan satu unit huntara di Kampung Cilopang, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung.
Selain itu mereka juga mendistribusikan bingkisan untuk warga penyintas bencana alam tersebut.
Ketujuh unit huntara itu dibangun ARM HA-IPB bekerja sama dengan Wahana Muda Indonesia (WMI), dengan dukungan donasi para alumni dan civitas akademika IPB.
Operasi kemanusiaan ini dipimpin Ali Fatoni yang juga anggota Dewan Pembina ARM HA-IPB, didampingi co-leader Wakil Sekretaris Jenderal/Kepala Markas ARM HA-IPB, Eko Supriyatno.
Misi kemanusian kali ini cukup spesial karena beberapa pimpinan turun ke lapangan.
Mereka adalah Ketua Dewan Pembina ARM HA-IPB, Walneg yang juga Ketua Umum DPP HA-IPB, serta Ketua Dewan Pengawas ARM HA-IPB, Pungkas Bajuri Ali.
Pungkas sendiri sehari-harinya mengemban amanat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan di Kementerian PPN/Bappenas.
Saat serah terima, Walneg menjelaskan bahwa bantuan ini berasal dari alumni IPB, berupa donasi dari perusahaan, institusi, maupun pribadi.
Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian (HA-F), bahkan secara khusus menyumbang salah satu unit huntara, dan didonasikan langsung lewat Ketua Umum HA-F, Luhur Budijarso.
“Akang-teteh, inilah hasilnya. Alhamdulillah kita resmikan huntara hari ini. Kepada akang-teteh semua yang sudah menyumbang, jangan kapok untuk berbuat kebaikan,” kata Walneg dikutip pada Senin, 10 Februari 2025.
Ali Fathoni menambahkan, bahwa bantuan dari para donatur diserahkan seluruhnya kepada yang berhak menerima.
“Semula kami perkirakan di Cukangpaku biaya hanya memadai untuk membangun 5 huntara, ternyata bisa dioptimalkan menjadi 6 unit,” ujarnya.
Lahan yang dipakai untuk membangun huntara adalah lahan milik Perhutani.
Sementara, satu huntara lagi juga berhasil dibangun sebagai tambahan untuk warga Cilopang yang menjadi sasaran operasi dalam Saba Bumi Tahap 3.
Huntara itu diterima dengan baik oleh warga. Salah satunya Pupun, warga kampung Cukang Paku, Darmawangi 2.
“Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Bapak-Bapak dari ARM HA-IPB,” kata perempuan paruh baya itu.
Pupun mewakili suaminya, Adeng yang sedang sakit. Selama ini mereka tinggal bersama anaknya di tenda komunal bersama warga lain.
Zona Merah Sukabumi
Warga Kampung Cukang Paku, adalah sebagian dari warga terdampak bencana banjir, tanah bergerak, dan longsor yang melanda Sukabumi dua bulan lalu.
Di kampung itu, enam rumah warga hancur dan tak bisa dihuni lagi, sementara beberapa rumah lainnya masih berada di zona merah.
Selama ini warga hidup sebagai peladang di kawasan hutan pinus, dengan menanam padi gogo, kacang jogo, sayuran, dan vanili.
Mereka juga menyadap getah pinus di hutan pinus di sekitar mereka.
Selain menyerahkan huntara dan bingkisan bahan pokok, dan obat-obatan untuk warga, tim ARM HA-IPB juga menyerahkan bantuan Al Quran, sarung, dan jam dinding untuk mushala warga.
Saat ini, ARM HA-IPB juga sedang menyiapkan pembangunan kembali mushala untuk warga.
Penggalian dan pemasangan batu fondasi sudah dimulai, dan akan dilanjutkan dalam misi kemanusiaan selanjutnya.
"ARM HA-IPB terus mendorong para sahabat alumni semua untuk membantu lewat donasi agar pembangunan kembali mushala warga dapat terlaksana," kata Walneg, menutup pembicaraan.