Walah, Semua Anggota Komisi XI DPR Nikmati Dana CSR Bank Indonesia: Emangnya Perusahaan?
- Istimewa
"Jadi kita mulai dengan satu prinsip, bahwa ada kepentingan semacam hidden cricula atau hidden agenda di DPR atau di Bank Indonesia, sehingga mesti disalurkan pada anggota-anggota DPR. Hadiah sosialnya atau kemaslahatan sosial dari Bank Indonesia," sambungnya.
Hal inilah, lanjut Rocky yang kemudian menimbulkan huru hara di tengah publik.
"Emangnya Bank Indonesia perusahaan? Emangnya Bank Indonesia itu harus lakukan hal yang bukan bidang utama dia? Kan Bank Indonesia itu apa namanya melakukan intermediasi aja di dalam sistem keuangan atau bisnis, atau ekonomi keseluruhan," jelasnya.
Mantan dosen UI itu berpendapat, kondisi inilah yang disebut malfunction atau misadministrasi dari Bank Indonesia.
"Jadi kalau KPK dalami itu dia juga mesti mendalami motifnya apa? Atau mens reanya apa? kan terlihat bahwa keterangan Bank Indonesia kasih CSR karena dia adalah mitra kami, kata anggota DPR," ujarnya.
Menurut Rocky, pernyataan itu adalah sinyal politik yang diberikan oleh DPR sehingga Bank Indonesia mungkin enggak enak, atau bahkan ketakutan kalau enggak nyumbang untuk kegiatan-kegiatan sejumlah anggota legislatif tersebut.
"Nah ini yang kita duga dari awal ada konflik interest, ada kepentingan. Anggota DPR tahu, bahwa apapun toh nanti Bank Indonesia pasti akan tunduk pada sinyal yang diberikan oleh DPR."