Membongkar Motif Said Didu Angkat Isu PSN-PIK 2, Muannas: Atas Nama Rakyat atau Syahwat?
- Istimewa
"Sekelilingnya dia sebagian besar sudah banyak yang lepas melalui jual-beli harga pasaran dan yang pasti di atas Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), sebagian besar pembebasan lahan selama ini adalah tanah kosong, kalopun ada pemukiman jarang karena fasos fasum masterplan misalnya kebetulan kena pembangunan tol. yang penting prinsip jual-beli semua dilakukan sesuai kesepakatan dan tanpa paksaan penyelesaiannya," katanya.
Muannas menduga, isu PSN yang sedang digaungkan Said Didu merupakan salah satu upaya untuk menekan pengembang agar bisa mendapatkan keuntungan yang besar. "Dan supaya pengembang enggak terus digangguin," katanya.
Said Didu bahkan, kata Muannas, jika lahannya mau diambil PIK 2 sepertinya tidak mau dipatok harga yang sama dengan warga lainnya. "Mungkin merasa mantan pejabat. Gengsi, dong, disamakan rakyat jelata," katanya.
Muannas mengungkapkan, selain upaya menekan pengembang agar mendapatkan keuntungan besar, Said Didu juga memiliki motif lain yakni menyerang pemerintah Prabowo-Gibran sehingga bisa dijadikan isu politik oleh kelompoknya.
"Sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui," katanya.
Muannas juga menepis narasi Said Didu yang mengatakan bahwa semua kawasan PIK 2 dulu disebutnya memiliki luas melebihi Singapura, Jakarta, bahkan IKN di Kalimantan. "Said Didu halunya sudah kronis akut perlu dibawa ke psikiater saran saya," katanya.
Muannas pun menyesalkan ucapan Said Didu yang menyebut PIK 2 itu merupakan negara dalam negara disertai tuduhan yang mengandung rasisme.