DPR Beri Apresiasi Satgas Operasi Damai Cartenz Atas Pembebasan Pilot Philip Tanpa Hard Approach

DPR Apresiasi Satgas Cartenz Atas Pembebasan Pilot Philip
Sumber :
  • istimewa

Siap – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengapresiasi pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Philip dibebaskan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) setelah disandera selama 17 bulan.

Legislator Dukung Kapolri Bentuk Direktorat PPA-PPO dan Siber: Ini Langkah Konkret

Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengapresiasi pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Philip dibebaskan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) setelah disandera selama 1,5 tahun.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari, ia mengungkapkan bahwa Satgas Operasi Damai Cartenz telah bekerja keras dalam pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.

Eks Wakapolres Depok Beberkan Cara Pilot Philip Bebas dari Tangan KKB Papua Usai Disandera 1,5 Tahun

"Saya memberikan apresiasi atas kerja Satgas Operasi Damai Cartenz 2024. Satgas sudah bekerja dengan berbagai dinamika," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Minggu (22/9/2024).

"Satu kata atas keberhasilan tersebut yaitu salut dan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan ini. Pembebasan tanpa hard approach atau kekerasan," tambahnya.

Resmi Jadi Pemain Naturalisasi, Hilgers dan Reijnders Siap Jalani Debut Lawan Bahrain?

Satgas ini menjalankan pendekatan dengan menjalin komunikasi seperti ke sejumlah tokoh agama, gereja, tokoh-tokoh adat, dan pemerintah daerah.

Mereka bahkan berkomunikasi dengan keluarga pemimpin tertinggi KKB Egianus Kogoya, sehingga pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dapat dibebaskan dan kembali dalam keadaan selamat.

'Saya berharap setiap masalah konflik, maka pendekatan kemanusiaan yang berhasil dijalankan satgas menjadi contoh dalam penyelesaian permasalahan di kemudian hari. Pendekatan humanis, tidak hanya untuk Papua saja tetapi di seluruh Indonesia, pihak keamanan harus mengedepankan soft approach," imbuhnya.