Menteri Kader PDIP Kembali Kena 'Sikat' Jokowi, Pengamat: Bukan Kepentingan Negara

Kolase Gus Ipul dan Risma
Sumber :
  • Istimewa

Ia juga menilai, reshuffle ini juga menimbulkan kesan yang kurang baik di mata publik.

Hasil Pemangkasan Anggaran Disuntikan Jadi Modal Awal Danantara, Ekonom: Pemulihan Ekonomi Justru Melambat

"Seolah-olah Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet demi berbagi jabatan, yang dapat memunculkan spekulasi bahwa menteri baru merasa memiliki utang budi kepadanya," katanya.

Achmad melihat, pergantian ini semata sebagai kepentingan pribadi atau politik, bukan kepentingan negara yang lebih luas. 

Viral Video Hasto Kristiyanto Beberkan Jokowi Adalah Dalang Revisi UU KPK untuk Amankan Gibran

Hal ini disebut Achmad sangat berisiko bagi akuntabilitas pemerintahan, terutama di akhir masa jabatan.

"Kepentingan negara seharusnya menjadi prioritas utama, dan dalam hal ini, langkah yang diambil justru memperlihatkan sebaliknya," katanya.

Komentar Menohok Wamen Noel ke Megawati: Makanya Jangan Dendam, Jangan Cengeng

Achmad menuturukan, lebih bijaksana jika Jokowi menunjuk seorang Pelaksana Tugas (PLT) dari dalam kementerian itu sendiri, di bawah koordinasi kementerian terkait, daripada melakukan reshuffle.

"Karena PLT yang ditunjuk biasanya sudah memahami seluk-beluk kementerian dan tidak perlu melewati proses penyesuaian yang panjang," katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title