80 Juru Padam Dukung Sandi Laporkan Dugaan Korupsi Pejabat Damkar Depok: Semua Jadi Saksi

Sandi Butar Butar laporkan dugaan korupsi Damkar Depok
Sumber :
  • siap.viva.co.id

Siap – Petugas Damkar Depok, Sandi Butar Butar kembali membuktikan keseriusannya dalam memberantas dugaan kasus korupsi di tempatnya bekerja. Tak tanggung-tanggung, ada sebanyak 80 pegawai honorer yang mendukung aksinya tersebut.

Astaga, Polemik Kasus Vina Cirebon Terbongkar, Diduga Tak Pernah Jadi P 21 Kejaksaan?

"Anak-anak (pegawai honorer Damkar) udah siap semua jadi saksi," katanya saat melaporkan dugaan korupsi itu ke Kejari Depok pada Senin, 9 September 2024. 

Dalam aksinya kali ini, Sandi di dampingi Deolipa Yumara sebagai kuasa hukum. Ada sejumlah bukti dugaan korupsi yang dibawa Sandi saat menghadap jaksa.

Misteri Tewasnya ASN Semarang, Saksi Kunci Korupsi yang Jasadnya Ditemukan Tanpa Kepala

"Beberapa bukti sama dokumen file anak-anak dari 80 orang (pegawai honorer Damkar Depok) udah tanda tangan untuk siap mendukung," ujarnya.

Sandi pun mengaku telah siap dengan segala risiko atas laporan yang dibuatnya ini. Dirinya tak gentar meski terancam dipecat dari tempat yang telah digelutinya selama belasan tahun tersebut.

Begini Respons Kemendikbud soal Dugaan Korupsi BOS dan PIP Provinsi Lampung

"Iya siap. Karena saya cuma takut sama tiga mas. Yang Maha Kuasa (Tuhan), almarhum ibu saya, sama dua anak saya perempuan, udah yang lain saya nggak pernah takut," tegasnya. 

Lebih lanjut ketika disinggung berapa potensi total kerugiaan negara atas dugaan korupsi tersebut? Sandi mengaku tidak tahu persis. Namun semuanya ada dalam bukti yang telah ia serahkan pada Kejari Depok. 

"Kalau untuk dikaji nanti kan penyelidikan hukumnya nanti yang akan tahu. Kalau untuk saya menduga-duga (belom berani?)," ujarnya.

Namun yang jelas, dugaan korupsi yang dilaporkan Sandi dan tim di antaranya soal pengadaan barang atau alat kelengkapan dinas dan biaya perawatan. 

"Kaya misalnya perawatan-perawatan, terus kalau misalnya alat-alat gitu kan udah tertera di pembagiannya itu berapa (duitnya), tapi fakta lapangan yang ada di Kota Depok, yang dibagiin itu tidak sesuai. Kami siap semua jadi saksi," katanya.

Sandi juga mengaku tidak tahu persis sejak kapan dugaan korupsi itu terjadi. "Kalau sejak kapannya kita enggak bisa ya menduga-duga, tapi istilahnya kami anggota di lapangan itu dari awal masuk juga udah merasakan kejanggalan semua," katanya. 

Bahkan menurutnya, alat rusak bukan temuan lagi, tapi fakta lapangan. 

"Nah itu bukan hanya di Cimanggis saja yang dibenerin, tapi di UPT-UPT lain belum menyeluruh," ujarnya.