Terungkap, Ternyata Begini Cara Helena Lim Dapatkan Uang Hingga Disebut Crazy Rich

Siap –Nama Helena Lim yang kini terseret dalam kasus dugaan kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. periode 2015-2022 terus menjadi sorotan publik.

Pasalnya, akibat hal tersebut menyebabkan kerugian negara sampai sebesar Rp 271 triliun.

Bahkan baru baru ini video lawas percakapan saat Helena Lim dengan Ashanty yang diunggah oleh akun instagram @lambegosiip kembali viral di media sosial.

Bagaimana tidak, dalam video percakapan tersebut Helena Lim blak-blakan membongkar cara untuk mendapatkan kesuksesan hingga bisa kaya raya meski mengaku memanfaatkan kesempatan meski tahu cara tersebut salah.

Helena Lim awalnya bercerita pengalamannya pada tahun 1997, yakni ketika dirinya masih bekerja di salah satu bank dengan gaji Rp450 ribu sebulan.

“Waktu itu kan aku marketing di satu bank, aku tawarin deposito, kredit. Ada satu customer aku masukin deposito USD 100 ribu,” ucap Helena, dikutip Senin 1 April 2024.

Lebih lanjut Helena Lim mengungkapkan, Kliennya memiliki deposito dengan jatuh tempo 3 bulan.

Saat sudah jatuh tempo itulah, Helena menghubungi sang klien yang ternyata meminta bantuannya untuk mencairkan uang Dollar yang disimpan di bank.

“Waktu itu dibilangi sama orang exim (export-import)-nya, ‘Kalau dijual ke bank Rp2.900 (per USD 1), kalau jual ke customer aku Rp2.950, lebih mahal 50 poin. Coba tanya customer kamu mau apa nggak?’ Itu sebenarnya nggak boleh, tapi namanya orang kerja kan…” katanya.

“Nanti lu dapat komisi 10 poin,” imbuh Helena, menirukan janji yang diterimanya kala itu. Jika berhasil, maka Helena bisa mendapatkan komisi sebesar Rp1 juta dari selisih nilai jual Dollar tersebut," sambungnya.

Helena mengaku sangat berbahagia ketika berhasil mendapatkan komisi Rp1 juta tersebut.

Bahkan dia langsung menyusun rencana untuk memboyong ibunya berjalan-jalan ke Penang, Malaysia.

"Nah jalanlah otak gue dari situ,” tutur Helena sambil tersenyum semringah. “Besoknya nih otak gue mulai, ‘Nah!’ Gue teleponin semua klien, ‘Eh kalau ada Dollar mau dijual, kasih tahu gue’. Pernah kurs Dollar Rp15 ribu, Rp17 ribu, (selisih) kurs jual-beli Dollar sampai 500 poin, nah gue dapat fee dari situ, jadi broker.”tuturnya.

“Banyak orang begini, Sis. Kadang punya kesempatannya, cuma nggak pandai makainya. Banyak orang pinter, cuma (begitu) ada kesempatan nggak tahu cara makainya kesempatan itu,” tandasnya.

Namun demikian hal tersebut belum terkonfirmasi.