Nikmatnya Sarapan dengan Lontong Tuyuhan Khas Rembang
- Istimewa
Selain ayam ada pula tahu dan tempe sebagai pelengkap. Tempe yang dipakai adalah tempe tradisional yang dibungkus daun dan berukuran cukup besar.
Lontong tuyuhan diracik di pikulan yang terbuat dari bambu dan rotan. Konsep kedai lontong juga umumnya seragam yakni, menyediakan dingklik atau bangku kayu dan meja panjang.
Bila ingin mencicipi lontong tuyuhan, arahkan saja kendaraan ke Pusat Lontong Tuyuhan. Di pusat kuliner tersebut, terdapat kios-kios kecil yang menjajakan menu yang sama.
Biasanya mereka menjual seharga Rp 12.000 seporsi. Tak hanya sepiring lontong yang enak. Pencinta kuliner juga bisa memanjakan mata dengan pemandangan desa dan pegunungan di sana.
Ternyata dibalik sajiannya yang tampak sederhana, lontong tuyuhan memiliki makna tersendiri. Ada filosofi tersendiri dalam bentuk lontong segitiga yang digunakan sebagai sajian lontong tuyuhan tersebut. Kata dia, bentuknya segitiga ini merupakan sebuah simbol.
Sebagaimana segitiga memiliki tiga sudut, maka sejatinya manusia juga harus selalu berpegang pada tiga prinsip yakni budaya atau sejarah, agama dan pendidikan. Dari tiga prinsip ini manusia menjadikan acuan atau fondasi hidupnya.
Lontong tuyuhan menurut para pencinta kuliner paling cocok untuk menjadi sarapan pagi dan sore. Apalagi dengan kuah yang gurih dan lezatnya opor ayam membuat lontong khas Rembang ini senantiasa diburu khalayak ramai.