Klub Seperti Atalanta Tak Perlu Juara, Kalahkan Liverpool Sudah Sangat Berharga

Atalanta bahagia kalahkan Liverpool
Sumber :
  • football-italia.net

SiapAtalanta sukses membenamkan Liverpool di Anfield. Tidak tanggung-tanggung, anak asuh Gian Piero Gasperini menang telak 3-0.

Arsenal, Liverpool, dan Newcastle Lolos ke Semifinal Piala Liga Inggris 2024/2025

Leg pertama perempat final Liga Europa berakhir di luar dugaan. Atalanta yang kesulitan menembus empat besar di Serie A berhasil mengalahkan Liverpool yang bersaing di jalur juara Premier League.

Gianluca Scamacca mencetak brace dinihari tadi. Kemenangan La Dea dipastikan Mario Pasalic pada menit ke-83.

Liverpool Tahan Imbang Fulham 2-2, Arne Slot Puas dengan Performa Tim

Kemenangan ini praktis menjadi kebahagiaan Gasperini. Bahkan menurutnya tim seperti Atalanta tak perlu juara untuk merasakan kebahagiaan.

“Ini hasil yang luar biasa bagi sejarah kami, bagi seluruh fan yang datang ke Liverpool dengan semangat yang sangat besar, bagi klub yang terwakili di tribun suporter,” kata Gian Piero Gasperini kepada Sky Sport Italia, Jumat (12/4/2024).

Mohamed Salah Tinggalkan Liverpool? Pelatih Arne Slot Ungkap Prediksi Mengejutkan!

“Anda tidak selalu memenangkan trofi, tapi ketika Anda bisa membuat sejarah untuk klub seperti kami, itu juga momen sangat berharga,” ia menambahkan.

Bukan tanpa sebab Gasperini berujar demikian. Terakhir kali Liverpool kalah di Anfield pada ajang Liga Europa terjadi 12 tahun silam.

Saat itu The Reds takluk di tangan klub Italia lain, Udinese. Waktu itu mereka menyerah 2-3. Gol-gol Antonio Di Natale, Sebastian Coates, dan Giovanni Pasquale hanya mampu dibalas Jonjo Shelvey dan Luis Suarez.

“Inilah mengapa kami sangat bahagia. Kami bermain di stadion bersejarah yang terkenal di seluruh Eropa. Kami menang di sini beberapa tahun lalu melawan Everton. Melihat betapa bahagianya fan adalah kepuasan terbesar,” terangnya.

Pada laga melelahkan dinihari tadi, Atalanta hanya melakukan satu pergantian pemain. Yaitu masuknya Aleksei Miranchuk menggantikan Charles De Ketelaere.

Gasperini mengaku dia tidak mau gegabah dalam merotasi tim. Ia takut keputusan itu bisa berdampak pada struktur permainan.

“Saya tidak ingin mengutak-atik tim, saya takut akan merusaknya. Menjelang akhir, mungkin pengaruh hasil juga kami begitu antusias sehingga rasa lelah berkurang dibandingkan sebelumnya. Jadi tidak perlu melakukan perubahan,” tutup Gian Piero Gasperini