Ange Postecoglou Ngamuk di Ruang Ganti, Pep Guardiola Frustasi Lantaran Kontroversi

Potret manajer Tottenham Hotspur Ange Postecoglou
Sumber :
  • Instagram@spursofficial

Siap –Hasil imbang yang diraih Tottenham Hotspur saat melawat ke kandang Manchester City pada pekan ke-14 Liga Inggris Senin 4 November 2023 dini hari WIB manjadi momok yang membuat Pep Guardiola frustasi.

Geger Video Bupati Halmahera Utara Ngamuk Kejar Demonstran dengan Parang: Woi Jangan Lari!

Seperti diketahui, dalam pertandingan tersebut Spurs berhasil unggul lebih dulu lewat Son Heung Min di menit awal, namun Ia juga yang membuat kedudukan imbang 1-1 usai membuat gol bunuh diri.

Menjelang babak pertama berakhir Man City berbalik unggul melalui gol Phil Foden. Spurs membuat skor imbang 2-2 di babak kedua melalui gol Giovanni Lo Celso membuat Spurs.

Ayah Ayu Ting ting Viral Gegara Ngamuk Negaranya Dihina, Netizen: Ini Baru Ayah Ojak

Man City nyaris memenangkan duel tersebut setelah Jack Grealish membuat gol di menit ke 81, namun hal itu pupus setelah Spur berhasil menyamakan kedudukan lewat Dejan Kulusevksi di menit akhir laga.

Alhasil, Man City harus merelakan posisi kedua di klasemen diduduki oleh Liverpool yang berhasil menang atas Brighton pada pertandingan yang sama.

Pecundangi West Ham 3-1 di Laga Pekan Terakhir, Man City Keluar Jadi Juara Liga Inggris

Dibalik hasil dramatis duel Man City vs Tottenham itu, Manajer Tottenham Hotspur Ange Postecoglou ternyata sebelumnya ngamuk kepada anak asuhnya untuk membangkitkan semangat.

Peristiwa tersebut terjadi saat Ange Postecoglou berada di ruang ganti usai jeda babak pertama. Hal itu diceritakan oleh Dejan Kulusevski.

“Ange sangat marah pada kami di paruh waktu. Dia mengatakan agar ayolah! Main sepak bola saja. Kemudian di babak kedua kami menunjukkan hal luar biasa,” kata Dejan Kulusevksi seperti dikutip dari Mirror.

Mantan pemain Juventus itu juga sedikit kecewa karena timnya gagal menang di markas Man City, ia menyebut timnya bermain baik dan sebenarnya layak jika mendapatkan lebih dari satu poin.

"Kami ingin menang karena kami memiliki cukup peluang di babak kedua. Itu adalah penampilan yang luar biasa dan kami harus bermain seperti itu sepanjang musim. Saya sangat bangga dengan teman-teman."

"Itu sangat sulit. Sayang sekali kami kebobolan gol ketiga karena kami mungkin bisa memenangkan pertandingan. Jika kami bisa menjadi lebih baik secara mental maka kami akan berada di puncak pada akhir musim,” katanya.

Sementara itu, Son Heung-min mengatakan, performa timnya dengan menahan imbang sang juara bertahan. Ia juga mengomentari gol bunuh diri yang dilakukannya.

"Inilah yang kami cintai dari sepak bola, itulah yang saya katakan kepada para pemain dan pelatih sebelum pertandingan. Saya mencoba melakukan yang terbaik untuk tim dan tidak bisa bereaksi tepat waktu,” ujar Son.

"Ketika Anda kebobolan, Anda berpikir semua orang akan menyerah. Namun para pemain tidak menyerah sampai peluit akhir berbunyi,” tandasnya.