Nuroji DPR Semprot Kepala BPIP Gegara Lepas Hijab Paskibraka: Mungkin Lagi Mabok
- siap.viva.co.id
Siap – Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji melontarkan kritik yang cukup tajam terkait kebijakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP yang sempat memerintahkan Paskibraka perempuan lepas hijab.
Menurut Nuroji, itu adalah kebijakan ngawur. Ia pun menyayangkan hal tersebut justru keluar dari seorang Kepala BPIP, Yudian Wahyudi.
"Pejabat sekelas BPIP masih nggak memahami, enggak mendalami Pancasila yang jelas-jelas agama itu di Pancasila sila nomor satu. Kok bisa gitu ya? Ngelarang orang menjalankan agamanya," kata Nuroji dikutip pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Terkait hal itu, politisi Gerindra asal Kota Depok ini pun mendesak agar Yudian dicopot dari jabatannya.
"Ganti aja lah ketua kayak gitu. Ganti, enggak usah banyak komentar," tegasnya.
Nuroji menilai, sebagai seorang pejabat BPIP, Yudian Wahyudi seharusnya paham dengan toleransi beragama. Menurutnya, apa yang terjadi pada sejumlah Paskibraka adalah pelanggaran hak asasi manusia atau HAM.
"Dia ketua BPIP, terus jelas Pancasila membolehkan orang beragama. Ini melanggar HAM. Melanggar agama juga. Dia (Paskibraka) kan lagi menjalankan syariat agamanya. Pakai jilbab itu kan urusan agama," ucap Nuroji.
"Artinya urusan HAM juga, jelas. Juga urusan Pancasila," sambungnya.
Nuroji sendiri tak tahu alasan yang melatarbelakangi kebijakan nyeleneh tersebut.
"Mungkin lagi mabok. Atau ,ungkin lupa karena dia profesor kali. Kadang-kadang dah," tuturnya dengan nada jengkel.
Lebih lanjut Nuroji juga sempat menyinggung Dirjen Pendidikan Tinggi yang menurutnya tak kalah sensasional.
"Yang komentar bahwa kuliah itu urusan tersier. Artinya nomor tiga dong. Boleh dikatakan ya tidak wajib. Kan kacau seorang Sekretaris Dirjen, Dikti lagi, menyatakan itu," katanya.
Ketua Dewan Pembina Gerindra Depok ini mengatakan, saat isu itu ramai, dirinya sempat memanggil sejumlah pejabat Dikti, termasuk mencari siapa orang yang menyatakan hal tersebut.
"Dia enggak datang tuh waktu saya maki itu. Enggak hadir rapat (DPR). Mana nih pejabat itu sampe saya cari-cari."
Nuroji mengatakan, sikap-sikap demikian justru terkesan membawa Indonesia menjadi mundur.
"Kita kan mendorong maju. Kita (Indonesia) baru 35 persen loh orang yang mampu kuliah," ujarnya.
Sebagai informasi, tak lama setelah kebijakan nyeleneh BPIP itu viral, Yudi pun akhirnya minta maaf.
Kini sejumlah Paskibraka perempuan kembali diizinkan mengenakan hijab saat beraksi di IKN pada 17 Agustus 2024 nanti.