Beda dengan Indonesia, Ternyata Kemerdekaan Malaysia 'Giveaway' dari Inggris?

Kemerdekaan Malaysia 'giveaway' dari Inggris?
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Setiap tanggal 31 Agustus, rakyat Malaysia merayakan kemerdekaannya dengan menyebut Hari Kebangsaan. Jika dilihat lebih seksama, kemerdekaan Malaysia berbeda dengan Indonesia.

Sisi Lain Amanda Rigby, Artis Muda yang Digosipkan Dekat dengan Andre Taulany, Inikah Agamanya

Kemerdekaan identik dengan perjuangan, pengorbanan bangsa, dan tumpah darah seperti halnya Indonesia. Untuk mencapai kemerdekaan dipenuhi dengan tumpah darah rakyat Indonesia dan perjuangan pahlawan yang gugur di medan perang.

Namun, proses kemerdekaan Indonesia dengan Malaysia sedikit berbeda karena bisa dikatakan Malaysia bisa merdeka dengan sangat mudah. Lantas, bagaimana negara Malaysia memperoleh kemerdekaannya?

Hubungan Indonesia-Malaysia Memanas, Taji Marinir Bikin Tentara Jiran Ciut Nyali

Dalam Hari Kebangsaan biasanya warga berkumpul dan sukan bersama

Photo :
  • Dok/Bernama

Setelah runtuhnya Kesultanan Melaka membuat selat Malaka diperebutkan oleh tiga pihak salah satunya Portugis. Sayangnya, pada tahun 1641 Belanda berhasil menyingkirkan Portugis.

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Narkoba dan Pil Ekstasi Asal Malaysia

Lalu, pada tahun 1795 Belanda digusur oleh Inggris. Pada tahun 1810 perindustrian karet mampu mengubah ekonomi penduduk jazirah Malaya karena pertumbuhan industri karet ini mengakibatkan imigrasi kedua ke semenanjung Malaka (Jazirah Malaka).

Ada perbedaan yang terletak pada imigrasi pertama berasal dari orang-orang Tiongkok, sedangkan imigrasi kedua berasal dari India.

Setelah penandatanganan Traktat London pada 1824, Inggris mulai menguasai Malaka. Dalam perjanjian Inggris-Belanda tersebut berisi pembagian kepemilikian Nusantara kepada Inggris dan Belanda, jadi Malaya untuk Inggris, dan Indonesia untuk Belanda.

Alasan Malaysia diambil alih Inggris adalah akibat dari Konvensi London 1814 yang salah satu isinya berisi menukar jajahan Inggris di Bengkulu dengan jajahan Belanda di Malaka.

Menjelang Februari 1942 Jepang mulai menginvasi Melayu. Etnis Cina merupakan sasaran utama kekejaman Jepang karena etnis Cina mengambil tindakan untuk anti-Jepang.

Inggris pun yang awalnya merasa putus asa untuk merebut kembali kekuasaanya. Langkah awal adalah mendekati Partai Komunis Malaya kemudian membuat perjanjian yang mana Inggris akan memberi fasilitas perang seperti senjata, taktik, dan dukungan pelatihan Partai Komunis jika mereka bersedia melawan Jepang dalam perang gerilya.

Ilustrasi Federasi Malaysia

Photo :
  • Dok/Bernama

Namun, faktanya Partai Komunis tidak melakukan penyerangan keras sesuai keinginan Inggris meskipun partai ini sudah mendapat fasilitas perang dari Inggris.

Setelah perang dunia II, ada kekosongan kekuasaan di Malaya yang kemudian dengan cepat diambil alih oleh partai komunis. 

Yang mengejutkan, Inggris kembali dengan rencana baru yang disebut ”Uni Malaya” yaitu mencoba membuat semua negeri Melayu menjadi satu koloni termasuk memberikan hak dan kewarganegaraan yang setara kepada warga India dan Cina.

Hal ini justru menimbulkan kericuhan dan perlawanan dari golongan nasionalis Melayu.

Menurut golongan nasionalis melayu, Uni Malaya ini hanya akan melemahkan penguasaan Melayu. Alasan Inggris tetap kukuh membuat Uni Melayu adalah sebab orang-orang Cina dan India sebelumnya juga loyal terhadap orang Inggris. 

Pada tahun 1946 Dato Onn bin Jaafar mendirikan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dengan tujuan perjuangan memerdekakan Malaya makin teratur.

Aksi-aksi yang dilakukan oleh UMNO membuat Inggris pusing hingga akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan dengan cara berdiskusi.

Pada tahun 1951 Tuanku Abdul Rahman dan politisi Malaya lainnya pergi ke London untuk mengadakan perundingan, namun ditolak karena mereka tidak membawa perwakilan etnis India dan Cina.

Dua tahun kemudian mereka membawa perwakilan dari etnis India dan Cina, sehingga kemerdekaan disepakati pada tahun 1957 dan Uni Malaya dibubarkan untuk diganti dengan Federasi Malaya.

Federasi Malaya terdiri dari gabungan 9 kerajaan melayu dan 2 provinsi, yakni Johor, Kedah, Kelantan, Malaka, Negeri Sembilan, Pahang, Penang, Perak, Perlis, Selangor, dan Terengu. Selain itu, hasilnya adalah orang Cina dan India diberi kewarganegaraan.

Jadi, begitulah mengapa Malaysia sering disebut mendapat 'giveaway' kemerdekaan karena kita bisa lihat bahwa tidak ada pertempuran darah seperti yang terjadi di Indonesia. 

Malaysia sampai kini masih merupakan bagian dari Persemakmuran Inggris atau lebih dikenal dengan nama commonwealth.