Mangkrak 2 Tahun, PDAM Depok Bakal Tambah Modal Proyek Water Tank, Berapa Nilainya?
- Istimewa
Siap – Setelah mangkrak sejak tahun 2022, proyek pengerjaan water tank milik PDAM Tirta Asasta Depok akan kembali dilanjutkan. Bahkan kabarnya bakal ada tambahan modal untuk memperkuat sistem bak penampungan air raksasa tersebut.
Hal itu diakui langsung oleh Direktur Utama PDAM PT. Tirta Asasta Depok, M. Olik Abdul Holik. Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan tahap perencanaan detail engineering design atau DED.
Ia mengklaim, proses tersebut mempertimbangkan saran dari warga sekitar water tank, utamanya yang berada di kawasan Jalan Legong dan Pesona Khayangan, Depok.
"Jadi mudah-mudahan ke depan bisa lebih kondusif lagi, lebih maksimal lagi kita dalam melakukan pembangunan ini," katanya saat dikonfirmasi awak media pada Selasa, 30 Juli 2024.
Olik menegaskan, meski persoalan water tank masih berproses di Mahkamah Agung (MA), namun pihaknya harus memastikan bahwa proyek tetap berlanjut.
"Jadi DED itu detail engineering, patokannya ini kan harus berjalan. Kalau tidak berjalan, saya lebih salah lagi. Maksudnya logika berpikir saja. Kalau kita harus menunggu keputusan MA, kita tidak tahu keputusannya berapa lama," kata dia.
"Anda tahu sendiri kan, keputusan MA bisa 1 tahun, 2 tahun, 10 tahun, 15 tahun. Kita berharap secepatnya dan kita menang," sambungnya.
Dirut PDAM Depok itu menargetkan, proyek lanjutan water tank ini bisa rampung di tahun ini.
"Cuma tahun ini bulannya kapan dan sebagainya. Karena kan sekarang kita bahas DED dulu. Abis DED tadi mungkin ada perbaikan, bikin HSE dan sebagainya.
Kemudian nanti baru lelang kan. Abis lelang baru konstruksi," jelasnya.
Ia tak menampik, penguatan water tank bakal menambah anggaran proyek tersebut.
"Otomatis ada penambahan anggaran. Itu lagi dihitung dulu. Belum final," katanya.
Olik mengklaim, proses pengerjaan bakal melibatkan tenaga ahli, namun ia tidak menjelaskan dari mana.
"Kita melibatkan ahli pokoknya. Luar negeri atau luar angkasa," ucap Olik.
Ketika disinggung lebih jauh soal nominal penambahan anggaran untuk proyek penguatan water tank, Olik mengaku belum tahu.
"Nantilah itu, kan belum selesai. Maksa mulu, saya tahu arahnya," tuturnya dengan nada ketus.
Adapun salah satu penyebab proyek penguatan water tank lantaran pondasi bak penampung 10 ribu kubik air itu mengalami kemiringan.
"Jadi kan miringnya itu karena pondasi. Jadi pondasinya kita benerin," ujarnya.
Sebagai informasi, proyek water tank yang disebut-sebut menelan anggaran APBD Depok sebesar Rp 35 miliar itu menuai penolakan warga sekitar lantaran posisi water tank berada di atas pemukiman.
Warga khawatir, water tank tersebut tidak kuat menampung kapasitas air, dan berdampak banjir bandang.
Polemik semakin menjadi lantaran pihak PDAM Tirta Asasta Depok dituding belum mengantongi izin warga sekitar.