Geger Pegi Setiawan Otak Pembunuhan Vina dan Eki Cirebon, Susno Duadji Curigai Pelaku Aslinya Ini

Terdakwa Pegi Setiawan, Ini Pelaku Sebenarnya, Susno Duadji
Sumber :
  • Istimewa

<p>Siap – Jelang putusan praperadilan gugatan Pegi Setiawan di Pengadilan Negeri Bandung, munculnya sosok yang dicurigai sebagai otak dibalik pembunuhan Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon dan Muhammad Rizky alias Eky sebenarnya.

Geger, Elza Syarief Ungkap Pengakuan Aep dan Sebut Rivaldi Adalah Aktor Paling Sadis di Kasus Vina

Kendati Sosok yang dicurigai terlibat kasus Vina Cirebon itu sebelumnya adalah Pegi Setiawan namun setelah diusut kembali merupakan Aep, saksi yang mulanya getol menuduh Pegi Setiawan terlibat kasus tersebut.

Sejak munculnya kecurigaan terhadap Aep yang dilontarkan mantan Kabareskrim Komjen (purn) yakni Susno Duadji perihal terdakwa dari Pegi Setiawan sebagai pelaku pembunuhan Vina Cirebon.

Ngeri, Elza Syarief Bikin Denah TKP Kasus Vina, Posisi Aep Melihat Jaraknya 6 Meter, Bukan 100m?

Tidak ada maksud untuk menuduh, Susno mengaku memiliki alasan kuat atas argumennya tersebut itulah sebab Pegi Setiawan dulunya dipanggil Pegi Pegong bukan Pegi Perong sebagaimana telah dijelaskan oleh Kuasa Hukum Pegi Setiawan.

"Kalau saya jadi penyidik, saya perdalam Aep. Kenapa adanya 11 nama berasal dari BAP Rudiana (ayah Eky). Rudiana tidak ada di TKP," ujar Susno pada Jumat 5 Juli 2024. 

Senggol Bani Inkrah di Kasus Vina Cirebon, Susno Duadji: Mereka itu Senang Melihat Orang Susah

Susno begitu sangat yakin terhadap nama-nama terpidana inilah yang didapati dari Iptu Rudiana berdasarkan keterangan dari Aep.

Apalagi Aep sempat menyatakan bahwa aksinya dalam pelemparan batu terhadap Vina dan kekasihnya, Eky pada tahun 2016 silam.

Tak hanya Aep, Susno juga ikut turut menyeret nama Dede dan Melmel untuk ikut wajib diperiksa.

"Ini yang harus diperiksa,"ujarnya. 

"Karena ada di BAP Rudiana. Aep tahu darimana tahu 11 ini, ngasih tahu Rudiana. Saya tidak menuduh ya," ucap Susno Duadji.

"Jangan-jangan ini pelakunya. Jangan-jangan si Aep pelakunya kok dia bisa tahu persis. Saya curiga besar mudah-mudahan ga lari, bisa jadi Aep pelakunya," Susno menambahkan.

Selanjutnya Susno menilai penyidik harus kembali ke titik nol atau bermulai dari penyelidikan kasus yang terjadi di Cirebon pada tahun 2016 silam. 

"Jadi menyidik si Pegi yang ditangkap ini harus kembali ke titik nol, jangan diambil di tengah," ujar Susno.

Ia pun mencontohkan bahwa penyidik harus membuka CCTV terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky Cirebon tersebut.

Sebelumnya terlebih dirinya mendengar anak buah Iptu Rudiana menyebut sudah menyita CCTV sebagai barang bukti yang signifikan. 

"Kenapa enggak dibuka atau jangan-jangan sudah dibuka, hp juga masih ada," ujarnya.

Sekalipun, lanjut Susno mengatakan sperma dan darah susah untuk diperiksa kembali. 

Namun satu buah ponsel Pegi, Vina, Eky dan para terpidana sekaligus harus diperiksa.

"Hp bisa berbicara, CCTV akan berbicara ada sekian CCTV disita kenapa ga dibuka," tuturnya.

"Kenapa enggak diperdalam Aep yang tahu persis jangan-jangan Aep ini pelaku," tambahnya kembali.

Kemudian Susno pun meminta Pegi Setiawan asal Cianjur juga diperiksa agar kasus tersebut dapat secepatnya terang benderang terbuka dengan lebar dan jelas. 

"CCTV kita harap dibuka, Mabes buka CCTV. HP Pegi, Vina dan Eky ditampah HP orang yang dihukum telah disita. Disitu ada bukti percakapan, WA dan video ini belum juga dibuka. Dua ini alat bukti forensik. Sekaligus mengapa saya yakin Pegi ini akan bebas," ujar Susno. 

Maka, perihal anggapan penyidik sudah dapat mempertimbangkan alat bukti untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka menurut penjelasan dari Susno saat berikan penjelasannya.

Ia kembali menegaskan bahwa saran yang diucapkannya bertujuan untuk mengungkap perkara secara rinci. 

Terlebih kini kasus tersebut menjadi polemik di publik.

Susno meminta penyidik agar secepatnya memperdalam seluruh informasi yang ada di media.

"Baca enggak setiap berita di televisi ada komentar, itu informasi. Ada podcast, ada komentar, itu informasi didapat bisa diperdalam," tegas Susno.

"Upaya yang dilakukan penyidik dengan cara KUHAP untuk membuat terang suatu peristiwa untuk mengumpulkan bukti. Membuktikan itu pidana atau bukan. Bukan ujug-ujug kecelakaan lalu lintas, ganti lagi jadi pembunuhan," ujar Susno.

Lalu, keberadaan Aep dimana saat ini berada? 

Usai namanya jadi sorotan publik, Aep yang mulanya wara wiri di TV bersaksi perihal kasus Vina, saat ini justru seolah menghilang. 

Padahal akan jadi senjata Polisi di Praperadilan Pegi Setiawan 

Sebab kesaksian Aep menjadi senjata penyidik Polda Jabar untuk menetapkan Pegi Setiawan sebagai tersangka kasus akibat tewasnya Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon dan Muhammad Rizky alias Eki.

Kesaksian Aep dibacakan oleh tim hukum Polda Jabar saat menjawab gugatan praperadilan Pegi Setiawan di sidang Pengadilan Negeri Bandung pada Selasa 2 Juli 2024.

Dalam kesaksiannya tersebut, Aep mengaku melihat Pegi Setiawan diantara semua pelaku di malam kejadian tewasnya Vina dan Eky. 

Terdapat didalam berkas jawaban praperadilan yang dibacakan oleh tim hukum Polda Jabar, Aep mengaku kerap melihat semua pelaku nongkrong di depan SMPN 11 jalan Perjuangan, Kota CIrebon. 

Hal itulah yang dilihat pada tanggal 27 Agustus jam 21.30 silam saat kejadian.

Diduga Aep yang melihat menuju warung untuk membeli rokok melihat gerombolan pelaku ini telah berkumpul di depan SMPN 11 Cirebon. 

Saat itulah mereka melempari 2 pengendara motor Vixion warna biru muda berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang di penyidikan selanjutnya identitasnya diketahui adalah Vina dan Eky.

"Pada saat melakukan pelemparan ada teriakan dalam bahasa Jawa, saksi tidak mengetahui bahasanya," terang anggota tim hukum Polda Jabar. 

Usai pelemparan tersebut, Aep melihat ada empat motor yang mengejar pengendara Vixion tersebut (Vina dan Eky).  

Empat motor itu merupakan Honda Beat orange, Yamaha Vixion, Suzuki Satria dan Yamaha Mio hitam yang masing-masing dikendarai oleh 2 orang. 

"Saat itu saksi (Aep) panik mengejar Dede (saksi lain) untuk pulang. Pulang de.. pulang de. Saksi langsung mengendarai motor menuju tempat cucian mobil di tempat saksi bekerja," sebut tim hukum Polda Jabar. 

Saat itulah, Aep berpapasan dengan 4 motor yang mengejar sepasang pengendara motor Vixion tersebut.

"Pada saat berpapasan saksi melihat batu berserakan di tengah jalan. Tepatnya di perbatasan MAN 2 CIrebon dengan SMPN 11 CIrebon. Setelah itu saksi tidak mengetahui kejadian selanjutnya," jelasnya.

Ketika melintas di depan SMPN 11, Jalan perjuangan Kota Cirebon, Aep melihat pelaku terutama salah satunya Pegi.

Hanya didalam berkas yang dibacakan tim hukum Polda Jabar ini tidak disebutkan kalau Aep melihat itu dalam jarak 100 meter kondisi gelap, seperti pernyataannya di sejumlah media. 

"Saksi mengenal foto-foto pelaku yang ditunjukkan penyidik. Saksi membenarkan foto yang ditunjukkan penyidik adalah Pegi Setiawan yang merupakan salah satu pelaku," tandasnya.

"Ditunjukkan facebook atas nama akun Pegi Setiawan yang didalamnya ada gambar motor motor smash warna pink. Saksi membenarkan saat kejadian, motor smash warna pink berada di tempat kejadian," terangnya. 

Sebelumnya, dalam pernyataan di sejumlah media, Aep juga mengaku melihat Pegi Setiawan di antara kerumunan para pelaku. 

Aep juga mengaku saat itu melihat Vina dan Eki dilempari batu oleh segerombolan pemuda yang saat ini telah menjadi terpidana dalam jarak 100 meter di malam hari.