Ulama Sepuh NU Sebut Menafikan Nasab Habaib Bukan Ajaran Ulama Terdahulu

KH Miftachul Akhyar bersama Habib Umar bin Hafidz
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Sejak Imaduddin Utsmani Banten mengeluarkan pernyataan bahwa kelompok Ba'alawi atau habaib di Indonesia bukan merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW, terjadi kegaduhan di kalangan masyarakat.

Usai Pencoblosan, Paslon Supian-Chandra Didatangi Wan Sehan: Pertanda Kemenangan?

Polemik pembahasan nasab itu semakin luas tatkala beberapa tokoh bahkan ulama-ulama sepuh turut bicara.

Banyak ulama masyhur yang menyayangkan sikap Imaduddin tersebut, salah satunya KH Miftachul Akhyar.

Kantongi Doa dari Ulama dalam Acara Maulid Nabi Supian Suri: Perubahan Depok Maju Bisa Terwujud

Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengatakan hanya Imaduddin yang tidak percaya bahwa Ba'alawi merupakan keturunan Rasulullah SAW.

"Orang berfatwa sedunia mensahihkan mengisbat karena suatu hal bahwa Ba’alawi ini keturunan Baginda Nabi, tapi Imaduddin tidak percaya ini. Ilmu macam apa? Semacam ini bukan ajaran kita," kata KH Miftachul seperti dikutip dari tayangan Youtube, Selasa, 25 Juni 2024.

Kiai Pandeglang, Asmuni Muhammad Noor Meninggal, Ini Ucapan Terakhirnya yang Disorot Warganet

Ulama sepuh NU itu menjelaskan bahwa pemikiran Imaduddin Utsmani harus dilawan karena tidak sesuai dengan ajaran ulama terdahulu.

Bahkan, kata mantan Ketua MUI tersebut, pelafalan wirid yang kerap dibaca merupakan hasil karya para habaib tempo dulu dan kini mulai ditinggalkan oleh kelompok yang percaya Imaduddin.

"Sekarang ini wirid-wirid yang sering kita baca Ratibul Haddad mulai ditolak. Pada gilirannya Syekh Abdul Qadir Jailani sudah mulai digarap Sayyid Muhammad Al Maliki juga diragukan nasabnya," katanya.

Kiai Miftachul memastikan, kegaduhan nasab merupakan salah satu gerakan kelompok wahabi yang ingin memecah belah.

"Semua di belakang itu Wahabi yang memang berani dia menolak seperti itu kebenaran ditolak dan sebagian daripada Syiah," katanya.

"Ini perlu kami sampaikan di acara yang sangat penting ini untuk bagaimana intisab kita pada Mbah Hasyim Asy’ari, Syaikhona Chalil, Mbah Syekh Nawawi Bantani sebagai muasis-muasis sebagai pemberi sinyal-sinyal. Kalau sampai terkena terimbas penyakit itu tidak sadar kalau kita ini sebetulnya menolak Mbah Hasim ya inilah cara mereka inginkan," tambahnya.

Ia pun mengatakan, jika ada oknum habaib melakukan salah kemudian semua habib dan organisasi Rabithah Alawiyah disalahkan. Hal tersebut merupakan upaya untuk mengaburkan habaib.

Ia pun mengimbau masyarakat luas untuk mengabaikan polemik itu dan tetap berpegang teguh pada ajaran ulama terdahulu yang begitu menghormati ahlul bait atau keturunan Nabi Muhammad SAW dari klan Ba'alawi.