Lama Dipendam, Ini Duduk Perkara Habib Bahar vs Rhoma Irama

Rhoma Irama vs Habib Bahar
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Perseteruan antara Habib Bahar bin Smith dengan pedangdut Rhoma Irama telah menyita perhatian publik. Lantas seperti apa duduk persoalan yang terjadi di antara dua tokoh tersebut? 

Tak Peduli PKS, Habib Bahar Ultimatum Suswono Gegara Hina Nabi: Proses Hukum Penista Agama

Disitat dari tayangan YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official, adapun perselisihan itu dipicu pernyataan Rhoma Irama yang dinilai Habib Bahar sebagai fitnah. 

Adapun yang dipersoalkan Habib Bahar terkait dengan omongan Rhoma Irama yang menyebut bahwa keturunan nabi atau habaib dijamin masuk surga, meski ahli maksiat sekalipun.

Dukung Supian-Chandra, Ulama Depok Ungkapkan Unek-unek Selama Dipimpin Rezim PKS: Janji Palsu

"Rhoma Irama ngomong doktrin para habaib, doktrin baalwi itu habib itu pasti walaupun maksiat masuk surga. Woi Rhoma Irama jaga kau punya mulut, jangan suka fitnah," katanya dikutip dari tayangan YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official saat mengisi tausiah di hadapan ribuan jamaah. 

Dalam video tersebut, Habib Bahar lantas menanyakan siapa sosok habib yang mengatakan itu semua. 

2 Wasiat Menggelegar Habib Bahar untuk Presiden Jokowi Jelang Akhir Jabatan: Minta Maaflah

"Habib siapa yang ngomong begitu? Kalau habib pasti masuk surga walaupun dia bermaksiat, walaupun dia mabuk, pasti masuk surga. Habib siapa yang ngomong? Dimana? Kapan? Siapa orangnya? bilang," bentak Bahar dengan nada emosi.

Lebih lanjut pengasuh Ponpes Tajul Alawiyyin itu lantas mengingatkan agar raja dangdut itu tidak asal bicara.

"Jaga kau punya mulut Rhoma, jangan fitnah. Kalau memang ada habaib yang ngomong begitu, saya Bahar bin Smith akan bantai tuh habib di depan Rhoma Irama," janjinya.

"Udah tua, suka fitnah. Kau punya mulut tuh jaga. Kalau memang ada habaib yang ngomong begitu siapa? Bilang. Saya datang saya injak-injak di depan dia," sambungnya.

Ia menegaskan, bahwa dirinya akan bertindak tegas tanpa tebang pilih.

"Saya kan orangnya tawasun, habib salah ya salah, nggak ada urusan. Eh makhluk satu bikin fitnah, emang susah kalau sama begal-begal nasab begini," katanya.

Lantas benarkah Rhoma Irama bicara ngawur? 

Disitat dari tayangan YouTube Rhoma Irama Official, adapun kejadian bermula ketika raja dangdut itu menceritakan tentang pengalamannya saat masih muda. 

Dalam video yang beredar ini, Rhoma menyebut, bahwa nasihat harus diucapkan dengan baik, bahkan ketika debat sekalipun harus dengan cara yang baik.

"Kemudian hal yang mendasari saya bicara ini adalah firman Allah, hendaklah ada di antara kalain menyeru pada jalan kebaikan mencegah kemungkaran. Itulah orang-orang yang beruntung," tuturnya.

Lalu, Rhoma tiba-tiba teringat pada pengalamannya saat masih muda ketika menghadiri salah satu pengajian.  

"Saya mau cerita, ini kira-kira ana (saya) masih remaja. Lokasinya di Tebet saat itu saya sebagai penceramah muda, mewakili anak muda. Tempatnya di Masjid Ar Rahmah di Tebet Timur, kepunyaan almarhum Haji Muhammad, beliau muhibbin berat, MasyaAllah," tuturnya mengawali kisah tersebut. 

"Nah penceramah saat itu ada satu habib, nggak perlu saya sebutkan karena beliau juga sudah berpulang ke rahmatullah. Ini habib berpidato, saya waktu itu sebagai penceramah kedua," sambungnya. 

Kala itu, Rhoma mengaku kaget dengan pesan yang disampaikan habib tersebut.

"Dia cerita saya kaget-kaget ini. Di antaranya yang masih saya ingat, hey itu kalau ada anak habib, walaupun di mabuk-mabukan, walaupun di penzina, pencuri, penjudi, jangan kate ape-ape, dia itu turunan nabi, jangan disakiti, jangan diomelin, dia itu ahli surga," kata Rhoma meniru ucapan habib tersebut.

"Saya terhenyak mendengar itu, dalam hati, emang begitu Islam. Namanya anak muda ye, abis dia ceramah ana naik, giliran ane ceramah mewakili generasi muda, ane bantah tuh semua."

Tanpa ragu, Rhoma yang saat itu masih berusia sekira 20 tahunan dengan berani mematahkan argumen tersebut.

"Itu habib yang saya hormati tadi, mohon maaf, mohon izin saya koreksi antum. Bla bla bla, bahwa surga itu untuk orang bertakwa, walaupun dia budak dari bangsa habsy," jelasnya. 

Sedangkan neraka, kata Rhoma, itu untuk orang-orang ahli maksiat walupun dia dari keturunan atau rasnya Rasulullah. 

"Jadi nggak ada previlage ternyata buat keturunan nabi sekalipun. Saya saat itu habis diomelin sama Haji Muhammad almarhum. Nnte ngaji kaga apa kaga ngomelin habis dah," kenang Rhoma. 

Rupanya kegaduhan saat itu sampai juga ketelinga salah satu habib sepuh. Rhoma pun dipanggil dan dinasihati. 

"Beliau bilang, yang ente omongin nggak salah, ente benar, tapi tolong jangan diulangi lagi, karena tidak kondusif untuk ukhuwah Islamiah, tidak bagus untuk persatuan umat Islam," katanya. 

"Sejak saat itu saya simpan dalam perut. Saya simpan dalam perut beberapa puluhan tahun kejadian itu," ujarnya. 

Sejak saat itulah, Rhoma berteman dengan para habaib secara tulus, bukan karean zuriah atau keturunan nabinya, tapi lebih kepada akhlak dan ilmunya. 

"Karean sejak itu saya mendengar membaca bahwa dzuriah ini katakanlah masih antara benar dan salah. Tapi pertemanan saya dengan para habib itu pengormatan saya sebagai sesama muslim sangat indah," jelasnya. 

"Misalkan nanti terkonfirmasi oh ini bukan dzuriah Rasul ya saya akan tetap memperlakukan beliau sebagai teman saya," sambungnya.

Hanya saja, sejak peristiwa puluhan tahun yang lalu, ternyata terdengar lagi ceramah oknum habib seperti itu. 

"Ada yang mengatakan di darah saya mengalir darah Rasul, barang siapa menyakiti saya menyakiti Rasul. Bahwa seorang habib yang bodoh lebih mulia dari 70 kiai alim. Kaki seorang habib lebih mulai dari kepala seorang kiai, banyak lagi yang astagfirullah doktrin-doktrin ini kok berkepanjangan," ujarnya. 

Mendengar hal itu, Rhoma merasa kembali ke masa lalu, saat dirinya berdebat dengan seorang habib. 

"Artinya 50 tahun lalu saya dengar itu, ternyata masih terngiang sampai sekarang doktrin itu," ujarnya.