Ngeri, Ini Analisis Ketum GPMN Soal Persoalan Hasto di KPK, Waspada Efek Domino ke Partai!!
- Istimewa
Siap –Terkait santernya pemberitaan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang tengah menjalani proses pemeriksaan di KPK sebagai saksi soal kasus dugaan suap yang menjerat mantan calon legislatif PDIP Harun Masiku menuai beragam sorotan dari berbagai pihak tak terkecuali Ketua Umum Gema Perjuangan Maharani Nusantara Daddy Palgunadi.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya mengapresiasi sikap Hasto Kristiyanto yang menjalani serangkaian proses pemeriksaan tersebut dengan kesatria tanpa drama.
" Saya Apresiasi Sikap Pak Hasto dalam menyikapi sebuah persoalan," ujar Daddy.
Namun demikian menurut analisisnya, Daddy mengatakan bahwa Hasto juga harus memikirkan apa dampak akibat persoalan yang tengah dihadapi saat ini.
Sederet pemeriksaan itu tentunya, kata Daddy, memerlukan energi yang cukup banyak dan pastinya akan memakan waktu yang tidak sedikit, karenanya Hasto harus fokus dalam menangani masalah tersebut.
"Pastinya harus fokus, karena sederet proses pemeriksaan tersebut tentunya akan menghabiskan waktu yang tidak sedikit," katanya.
Untuk itu lanjut Daddy, Hasto harus dapat bersikap legowo untuk menanggalkan jabatannya sebagai Sekjen di PDIP agar mempermudah dan fokus menangani persoalan yang tengah dihadapi.
Karena menurut Daddy, tak bisa dipungkiri jika dengan kondisi saat ini, Hasto pastinya tidak dapat menjalankan fungsi sebagai Sekjen dengan maksimal, terlebih saat mendekati momen Pilkada serentak.
"Peran sekjen untuk menghadapi momen Pilkada serentak sangat vital, jangan sampai momen tersebut terganggu lantaran Hasto tengah dirundung persoalan seperti saat ini," katanya.
Bahkan lanjut Daddy, dalam proses pemeriksaan di KPK tersebut berbagai kemungkinan bisa saja terjadi, mengingat dalam perkembangannya KPK telah melakukan penyitaan barang milik Hasto seperti handphone dan buku catatan.
"Artinya tidak menutup kemungkinan status Pak Hasto dalam persoalan tersebut sewaktu waktu dapat berubah," tuturnya.
"Jadi mundur dari posisi sekjen di PDIP adalah keputusan yang paling realistis, jangan sampai terjadi efek domino ke partai," tandasnya.