"Pesertanya enam, hadiahnya buat juara satu sampai empat. Jadi juara lima dan enam pulang cuma bawa kaus dan kenangan?" ujar Ronaldo yang disambut tawa seluruh ruangan.
Sentilan jenaka ini rupanya tidak sekadar lucu.
Maruarar Sirait, Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025 sekaligus Menteri Perumahan Rakyat, langsung mengambil keputusan di tempat.
Ia memutuskan menambah hadiah untuk dua tim terbawah.
"Ada saran dari komika Ronaldo agar posisi lima dan enam juga dapat hadiah. Maka, saya putuskan peringkat lima mendapat Rp200 juta, dan peringkat enam Rp100 juta," kata Maruarar.
Keputusan itu menuai apresiasi karena dianggap mencerminkan kepekaan terhadap aspirasi, bahkan dari panggung hiburan.
Total hadiah kini tidak hanya untuk empat besar, melainkan untuk semua peserta.
Sebelumnya, juara pertama akan mendapatkan Rp5,5 miliar, runner-up Rp3 miliar, posisi ketiga Rp2 miliar, dan keempat Rp1 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Maruarar juga menyampaikan bahwa dana sponsor yang sudah masuk untuk penyelenggaraan Piala Presiden 2025 mencapai Rp55 miliar.
Jumlah ini belum final dan masih berpotensi bertambah.
Turnamen ini akan dibuka pada Minggu (6/7) sore di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, melalui laga pembuka antara Persib Bandung dan Port FC dari Thailand.
Sementara itu, seremoni pembukaan Piala Presiden 2025 akan digelar di Jakarta, ditandai dengan laga ekshibisi antara Liga Indonesia All Star melawan tim Inggris, Oxford United.
Langkah Maruarar menunjukkan bahwa turnamen ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga ruang dialog yang dinamis antara hiburan, olahraga, dan kebijakan.
Hadiah tambahan ini bisa jadi preseden positif untuk turnamen lain agar lebih inklusif dan menghargai semua peserta.
Kini, perhatian publik tertuju ke lapangan hijau. Tapi siapa sangka, perubahan besar bisa dimulai dari panggung stand up.